DENPASAR - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Bali mengambil sampel DNA kedua orang tua Mia Tresetyani, pramugari Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di Kepulauan Seribu.
"Jenis sampel yang kami ambil hari ini adalah jenis buccal swab dan darah kering dari kedua orang tua Mia Tresetyani," ujar Kasubbid Dokpol Biddokkes Polda Bali AKBP I Nyoman Gustama di Kota Denpasar, Selasa, 12 Januari.
Gustama mengatakan sampel DNA tersebut akan dikirim ke Laboratorium DNA Pusdokkes Polri di Jakarta untuk keperluan identifikasi korban yang proses pengirimannya difasilitasi pihak maskapai Sriwijaya Air.
Pengambilan sampel DNA itu dilakukan berdasarkan hasil koordinasi dengan Laboratorium DNA Pusdokkes Polri dan tim antemortem di Jakarta.
"Kami di daerah diharapkan dapat ikut mendukung membantu sampel DNA di mana asal dari korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dan sampel DNA yang telah kami ambil ini akan lebih lanjut diperiksa di Jakarta dan akan diuji di sana untuk proses identifikasi," kata Gustama.
Pihaknya melakukan layanan "jemput bola" pengambilan sampel DNA dengan langsung mendatangi kediaman orang tua Mia Tresetyani, sebagai salah satu bentuk pelayanan sekaligus upaya mencegah penyebaran pandemi COVID-19.
BACA JUGA:
"Kalau di rumah sakit sekarang agak riskan karena adanya pandemi COVID-19. Sebelumnya kami juga telah berkoordinasi dengan orang tua dan mereka juga agak takut apabila datang ke rumah sakit sehingga kami melakukan layanan 'jemput bola' dan pihak keluarga juga lebih nyaman apabila dilakukan pengambilan sampel DNA di rumah," ungkapnya.
Sebelumnya, pihak keluarga juga telah melakukan kebaktian doa bersama untuk menguatkan keluarga dan mendoakan seluruh awak kabin dan penumpang serta memohon kelancaran proses pencarian dan evakuasi Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak itu.