JAKARTA - Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menyampaikan duka cita atas korban tewas jatuhnya pesawat maskapai penerbangan Azerbaijan Airlines, menyerukan penyelidikan menyeluruh.
Pesawat Embraer 190 milik Azerbaijan Airlines dengan nomor penerbangan J2-8243 dan registrasi 4K-AZ65 yang membawa 62 penumpang dan lima awak, tengah dalam perjalanan dari Baku, Azerbaijan menuju Grozny, Rusia saat jatuh pada Hari Rabu lalu di dekat Kota Aktau, Kazakhstan.
Peristiwa itu menyebabkan 38 oran tewas, sementara 29 lainnya selamat.
Pesawat dikatakan jatuh setelah berbelok dari wilayah Rusia selatan, tempat Moskow telah berulang kali menggunakan sistem pertahanan udara terhadap serangan pesawat nirawak Ukraina.
Pesawat berbelok ratusan mil melintasi Laut Kaspia, sebelum jatuh di pantai seberang Laut Kaspia setelah apa yang dikatakan pengawas penerbangan Rusia sebagai keadaan darurat yang mungkin disebabkan oleh serangan burung.
"Pikiran dan doa kami bersama keluarga dan korban penerbangan Azerbaijan Airlines J28243," kata juru bicara NATO Farah Dakhlallah dalam sebuah unggahan di X, melansir Reuters 27 Desember.
"Kami berharap mereka yang terluka dalam kecelakaan itu segera pulih dan menyerukan penyelidikan menyeluruh," lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, sumber yang mengetahui hasil penyelidikan awal sementara menyebutkan, sistem pertahanan udara Rusia berada di balik jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines.
Salah satu sumber Azerbaijan yang mengetahui penyelidikan Azerbaijan atas kecelakaan itu mengatakan kepada Reuters, hasil awal menunjukkan pesawat itu dihantam oleh sistem pertahanan udara Pantsir-S Rusia. Komunikasinya dilumpuhkan oleh sistem peperangan elektronik saat mendekati Grozny, kata sumber itu.
"Tidak seorang pun mengklaim bahwa itu dilakukan dengan sengaja. Namun, dengan mempertimbangkan fakta-fakta yang ada, Baku berharap pihak Rusia mengakui penembakan jatuh pesawat Azerbaijan," kata sumber itu.
Tiga sumber lain mengonfirmasi penyelidikan Azerbaijan telah sampai pada kesimpulan awal yang sama. Kementerian Pertahanan Rusia tidak menanggapi permintaan komentar.
Para pejabat tidak menjelaskan mengapa pesawat itu melintasi laut. Bandara Rusia terdekat di jalur penerbangan pesawat, Makhachkala, ditutup pada Hari Rabu pagi.
Rekaman yang direkam oleh penumpang di pesawat sebelum jatuh menunjukkan masker oksigen diturunkan dan orang-orang mengenakan rompi pelampung. Rekaman selanjutnya menunjukkan penumpang yang berdarah dan memar keluar dari pesawat. Ada 29 orang yang selamat.
Foto-foto reruntuhan pesawat memperlihatkan apa yang tampak seperti kerusakan akibat pecahan peluru di bagian ekor pesawat.
Wakil Perdana Menteri Kazakhstan Qanat Bozymbaev mengatakan dia tidak dapat mengonfirmasi atau membantah tesis yang menyebutkan pertahanan udara Rusia menjatuhkan pesawat tersebut.
BACA JUGA:
Ketika ditanya tentang kemungkinan pertahanan udara Rusia menembak jatuh pesawat tersebut, jaksa transportasi Kazakhstan untuk wilayah tempat pesawat jatuh mengatakan penyelidikan tersebut belum mencapai kesimpulan yang pasti.
Sedangkan Kremlin, yang ditanya sebelum laporan Reuters tentang dugaan pesawat tersebut telah ditembak oleh pertahanan udara Rusia mengatakan, tidak pantas untuk berkomentar sampai penyelidikan selesai.
"Tidaklah tepat untuk membangun hipotesis sebelum kesimpulan penyelidikan," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.