JAKARTA - Pengawas penerbangan Rusia mengatakan pesawat Azerbaijan Airlines yang jatuh di Kazakhstan pada Rabu (25/12) memutuskan untuk mengubah rute dari tujuan aslinya di Chechnya di tengah kabut tebal dan peringatan lokal mengenai drone Ukraina.
Rosaviatsia, sang pengawas, mengatakan kapten pesawat telah ditawari bandara lain untuk mendarat, namun memilih Aktau di Kazakhstan.
Pengawas penerbangan Rusia berkomitmen memberikan dukungan komprehensif untuk penyelidikan Kazakh dan Azerbaijan yang menyelidiki kecelakaan itu.
Rusia mengatakan penting untuk menunggu penyelidikan selesai guna memahami apa yang terjadi. Empat sumber Azerbaijan mengatakan kepada Reuters pada Kamis, pesawat tersebut diserang oleh pertahanan udara Rusia.
VOIR éGALEMENT:
Diberitakan sebelumnya, sistem peperangan elektronik dan pertahanan udara milik Rusia disebut berada di balik jatuhnya armada pesawat milik Azerbaijan Airlines di Kazakhstan pada Hari Rabu lalu.
Pesawat Embraer 190 milik Azerbaijan Airlines dengan nomor penerbangan J2-8243 dan registrasi 4K-AZ65 yang membawa 62 penumpang dan lima awak, tengah dalam perjalanan dari Baku, Azerbaijan menuju Grozny, Rusia saat jatuh pada Rabu lalu di dekat Kota Aktau, Kazakhstan.
Pesawat disebut jatuh setelah berbelok dari wilayah Rusia selatan, tempat Moskow telah berulang kali menggunakan sistem pertahanan udara terhadap serangan pesawat nirawak Ukraina.
Pesawat berbelok ratusan mil melintasi Laut Kaspia, sebelum jatuh di pantai seberang Laut Kaspia setelah apa yang dikatakan pengawas penerbangan Rusia sebagai keadaan darurat yang mungkin disebabkan oleh serangan burung.
Para pejabat tidak menjelaskan mengapa pesawat itu melintasi laut. Bandara Rusia terdekat di jalur penerbangan pesawat, Makhachkala, ditutup pada hari Rabu pagi.
Rekaman yang direkam oleh penumpang di pesawat sebelum jatuh menunjukkan masker oksigen diturunkan dan orang-orang mengenakan rompi pelampung. Rekaman selanjutnya menunjukkan penumpang yang berdarah dan memar keluar dari pesawat. Ada 29 orang yang selamat.
Salah satu sumber Azerbaijan yang mengetahui penyelidikan Azerbaijan atas kecelakaan itu mengatakan kepada Reuters, hasil awal menunjukkan pesawat itu dihantam oleh sistem pertahanan udara Pantsir-S Rusia. Komunikasinya dilumpuhkan oleh sistem peperangan elektronik saat mendekati Grozny, kata sumber itu.
"Tidak seorang pun mengklaim bahwa itu dilakukan dengan sengaja. Namun, dengan mempertimbangkan fakta-fakta yang ada, Baku berharap pihak Rusia mengakui penembakan jatuh pesawat Azerbaijan," kata sumber itu, melansir Reuters, Rabu, 27 Desember.