JAKARTA - Dilaporkan 69 orang tewas setelah kapal yang berlayar dari Afrika Barat ke Kepulauan Canary terbalik dan tenggelam di lepas pantai Maroko pada 19 Desember.
Kapal membawa sekitar 80 orang saat terbalik. Hanya 11 orang yang selamat, kata Kementerian Luar Negeri Mali dalam pernyataan pada Kamis, 26 Desember, setelah mengumpulkan informasi untuk merekonstruksi insiden tersebut.
Rute migrasi Atlantik dari pantai Afrika Barat ke Kepulauan Canary di Spanyol, yang biasanya digunakan oleh para migran Afrika yang mencoba mencapai daratan Spanyol, mengalami lonjakan tahun ini, dengan 41.425 kedatangan pada bulan Januari-November, melampaui rekor tahun lalu sebanyak 39.910 orang.
Konflik bertahun-tahun di wilayah Sahel yang mencakup Mali, pengangguran dan dampak perubahan iklim terhadap komunitas petani adalah beberapa alasan mengapa orang-orang mencoba melakukan penyeberangan.
Dilansir Reuters, satu orang tewas di antara 300 orang yang tiba dengan enam perahu pada Jumat di pulau El Hierro di Canaries, menurut Palang Merah.
BACA JUGA:
Rute Atlantik, yang mencakup titik keberangkatan di Senegal dan Gambia, Mauritania dan Maroko, adalah yang paling mematikan di dunia, menurut kelompok bantuan migran Walking Borders.
Dalam laporan tahunannya yang dirilis minggu ini, kelompok tersebut mengatakan 9.757 migran tewas di laut pada tahun 2024 saat mencoba mencapai kepulauan Spanyol dari pantai Atlantik Afrika. Menurut laporan tersebut, tercatat 10.457 orang – atau hampir 30 orang per hari – meninggal saat mencoba mencapai Spanyol tahun ini dari semua rute.