Bagikan:

JAKARTA — Lima belas orang tewas dan lebih dari 150 orang hilang setelah kapal yang membawa 300 penumpang dari Gambia terbalik di dekat ibu kota Mauritania, Nouakchott.

Rute migrasi Atlantik dari pantai Afrika Barat ke Kepulauan Canary, yang biasanya digunakan oleh para migran Afrika yang berusaha mencapai Spanyol, menjadi salah satu rute yang paling mematikan di dunia.

Dilansir Reuters, Rabu, 24 Juli, Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengatakan penjaga pantai Mauritania menyelamatkan 120 orang dan 10 di antaranya segera dibawa ke rumah sakit.

Sementara upaya pencarian lebih dari seratus orang hilang terus berlanjut.