JAKARTA - Platform Meta menghapus sekitar 63.000 akun di Nigeria yang terlibat dalam penipuan pemerasan seksual yang sebagian besar menargetkan korban pria dewasa di Amerika Serikat (AS).
Penipu daring di Nigeria, yang dikenal sebagai "Yahoo boy", menggerakan aksinya dengan menyamar sebagai orang yang membutuhkan keuangan atau pangeran Nigeria yang menawarkan laba atas investasi yang luar biasa.
Meta juga menghapus 7.200 akun Facebook, halaman dan grup yang jadi sarana informasi memberikan tips menipu orang.
Meta mengatakan akun yang dihapus juga mencakup jaringan terkoordinasi yang lebih kecil, yaitu sekitar 2.500 akun yang terkait dengan grup yang terdiri dari sekitar 20 individu.
“Mereka terutama menargetkan pria dewasa di AS dan menggunakan akun palsu untuk menutupi identitas mereka,” kata Meta dilansir Reuters, Rabu, 24 Juli
Dalam pemerasan seksual (sextortion), orang diancam dengan menyebarkan foto-foto yang membahayakan, baik asli maupun palsu, jika mereka tidak membayar untuk menghentikannya.
Investigasi menunjukkan sebagian besar upaya penipu tidak berhasil dan meskipun sebagian besar menargetkan orang dewasa, ada juga upaya terhadap anak di bawah umur, yang dilaporkan Meta ke Pusat Nasional untuk Anak Hilang dan Tereksploitasi di AS.
BACA JUGA:
Meta menggunakan kombinasi sinyal teknis baru yang dikembangkan untuk membantu mengidentifikasi pemerasan seks.
Ketika kesulitan ekonomi memburuk di negara berpenduduk lebih dari 200 juta orang ini, penipuan online pun meningkat, dengan pelaku penipuan yang beroperasi dari asrama universitas, daerah kumuh di pinggiran kota, atau lingkungan masyarakat kaya.
Meta mengatakan beberapa akun memberikan tips untuk melakukan penipuan.
“Upaya mereka termasuk menawarkan untuk menjual skrip dan panduan untuk digunakan ketika menipu orang, dan membagikan tautan ke koleksi foto untuk digunakan ketika mengisi akun palsu,” katanya.