JAKARTA - Kepala tentara Iran mengklaim negaranya telah menjadi salah satu dari tiga negara yang memproduksi rudal balistik dengan kemampuan untuk menghancurkan unit angkatan laut bergerak musuh.
Teheran telah mulai memproduksi rudal secara massal, yang akan menciptakan "keamanan signifikan" di perairannya, kata Mayor Jenderal Mohammed Bagheri kepada kantor berita Tasnim, yang berafiliasi dengan Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC).
"Rudal akan dapat beroperasi pada jarak 1.000 km," katanya, melansir The National News 7 Maret.
"Rudal ini telah berhasil diuji dan produksi massal telah dimulai. Setelah produksi rudal ini, Iran akan menjadi salah satu dari tiga negara yang memiliki pengetahuan (teknis) untuk membuat rudal semacam itu," lanjutnya seperti mengutip Fars.
Lebih lajut diterangkan olehnya, rudal balistik baru dapat mencapai targetnya dengan kecepatan Mach 8, mampu memberikan serangan presisi.
"Mulai sekarang, penyerangan kapal induk dan armada asing tidak akan aman pada jarak 1.500 kilometer dari pantai kita dan ini merupakan prestasi yang dicapai oleh pemuda elite kita," lanjut Baqeri.
Diketahui, Iran memiliki lebih dari 3.000 rudal balistik, menurut perkiraan pejabat Komando Pusat AS pada tahun 2022. Di antaranya adalah rudal Hormuz, yang telah digambarkan oleh media Iran sebagai "penghancur kapal Amerika" dan mencapai target terapung.
Sementara, doktrin militer Republik Islam menyatakan bahwa kemampuan bersenjata negara semata-mata untuk tujuan pertahanan.
BACA JUGA:
Pejabat Iran telah berulang kali menekankan, negara itu tidak akan ragu untuk meningkatkan kemampuan militernya, termasuk kekuatan rudal dan drone, yang sepenuhnya dimaksudkan untuk pertahanan, mengingatkan kemampuan pertahanan Iran tidak akan pernah dinegosiasikan.