Bagikan:

JAKARTA – Desas-desus Iran akan mengirim rudal balistik ke Rusia makin terkonfirmasi setelah dua sumber intelijen Eropa mengungkapkan bahwa puluhan personel militer Rusia kini tengah dilatih di Iran untuk menggunakan sistem rudal balistik jarak dekat Fath-360. Mereka juga menambahkan bahwa pengiriman ratusan senjata berpemandu satelit ini ke Rusia untuk digunakan dalam perang di Ukraina diperkirakan akan segera terjadi.

Menurut para pejabat intelijen kepada Reuters, dikutip 10 Agustus, yang meminta nama mereka tak disebut, perwakilan Kementerian Pertahanan Rusia diyakini telah menandatangani kontrak pada 13 Desember di Teheran dengan pejabat Iran untuk Fath-360 dan sistem rudal balistik lainnya yang dibangun oleh Organisasi Industri Dirgantara (AIO) milik pemerintah Iran yang disebut Ababil.

Mengutip beberapa sumber intelijen rahasia, para pejabat mengatakan bahwa personel Rusia telah mengunjungi Iran untuk mempelajari cara mengoperasikan sistem pertahanan Fath-360, yang meluncurkan rudal dengan jangkauan maksimum 120 km dan hulu ledak 150 kg. Salah satu sumber mengatakan bahwa "satu-satunya kemungkinan berikutnya" setelah pelatihan adalah pengiriman aktual rudal ke Rusia.

Moskow memiliki sejumlah rudal balistik sendiri, tetapi pasokan Fath-360 dapat memungkinkan Rusia untuk menggunakan lebih banyak persenjataannya untuk target di luar garis depan, sementara menggunakan hulu ledak Iran untuk target jarak dekat, kata seorang ahli militer.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa Amerika Serikat dan sekutu NATO serta mitra G7-nya siap memberikan respons cepat dan keras jika Iran melanjutkan transfer semacam itu.

"Itu akan mewakili eskalasi dramatis dalam dukungan Iran terhadap perang agresi Rusia terhadap Ukraina," kata juru bicara tersebut.

 "Gedung Putih telah berulang kali memperingatkan tentang pendalaman kemitraan keamanan antara Rusia dan Iran sejak awal invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina," tambahnya.

Sementara, seorang pejabat senior Iran, yang juga meminta nama tak disebut, mengatakan Iran telah menjual rudal dan drone ke Rusia tetapi belum menyediakan rudal Fath-360. Tidak ada larangan hukum bagi Teheran untuk menjual senjata semacam itu ke Rusia, tambah sumber tersebut.

"Iran dan Rusia terlibat dalam pembelian suku cadang dan peralatan militer secara timbal balik. Bagaimana setiap negara menggunakan peralatan ini sepenuhnya merupakan keputusan mereka," kata pejabat itu, menambahkan bahwa Iran tidak menjual senjata ke Rusia untuk digunakan dalam perang Ukraina.