Bagikan:

JAKARTA - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan pada Hari Senin, serangan udara Israel terhadap Iran bulan lalu mengenai elemen program nuklir Teheran sekaligus menurunkan kemampuan pertahanan dan produksi rudalnya.

"Itu bukan rahasia," kata Netanyahu dalam pidatonya di parlemen, melansir Reuters 19 November.

"Ada komponen tertentu dalam program nuklir mereka yang terkena serangan ini," klaim PM Netanyahu.

Ia tidak menyebutkan komponen tersebut, tetapi menambahkan bahwa jalur Iran menuju senjata nuklir belum diblokir.

Diketahui, jet tempur Israel melakukan tiga gelombang serangan terhadap target militer Iran pada tanggal 26 Oktober, beberapa minggu setelah Iran menembakkan sekitar 200 rudal balistik terhadap Israel. Ini menyusul serangan langsung sebelumnya pada Bulan April.

Serangan Iran pada 1 Oktober dikatakan sebagai pembalasan atas serangan yang menewaskan mendingan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, serta Sekjen Hizbullan Hassan Nassrallah dan Komandan Senior Garda Revolusi Iran Brigjen Abbas Nilforushan dalam serangan di Beirut.

Sedangkan serangan pada Bulan April dimaksudkan sebagai balasan atas serangan mematikan Israel terhadap konsuler Iran di Damaskus.

PM Netanyahu, dalam pidatonya, memberikan beberapa rincian lebih lanjut tentang apa yang menjadi target Israel.

Serangan Israel pada Bulan April, katanya, lebih sempit, menghancurkan satu dari empat baterai pertahanan rudal permukaan-ke-udara S-300 yang dipasok Rusia di sekitar Teheran, ibu kota Iran.

Sedangkan dalam serangan Bulan Oktober, Israel menghancurkan tiga baterai yang tersisa dan menyebabkan kerusakan serius pada kemampuan produksi rudal balistik Iran dan kemampuannya untuk memproduksi bahan bakar padat, yang digunakan dalam rudal balistik jarak jauh.