YOGYAKARTA - Iran menembakkan rudal hipersonik ke Israel pada Selasa (1/10) malam waktu setempat. Serangan ini membuat heboh karena rudal tersebut mampu menembus sistem pertahanan canggih Iron Dome Israel. Lantas seperti apa kecanggihan rudal balistik hipersonik Iran?
Serangan yang dilakukan Iran diakui sebagai balasan terhadap kekejaman Israel di Gaza dan Lebanon, serta pembunuhan terhadap para pimpinan Hamas, Hizbullah, dan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC). Iran meluncurkan ratusan rudal balistik dan hipersonik yang menargetkan fasilitas militer Israel.
Rentetan rudal dari Iran menerangi langit Tel Aviv ketika pasukan Israel melakukan invasi ke Lebanon Selatan. Serangan berbondong-bondong tersebut menyebabkan sistem pertahanan Iron Dome membunyikan sirine peringatan. Setelah serangan menggemparkan pada malam itu, banyak yang bertanya-tanya mengenai kecanggihan rudal balistik hipersonik Iran.
Rudal Hipersonik Sulit Dideteksi
Menurut media Aljazeera, rudal hipersonik adalah proyektil yang mampu bergerak dengan kecepatan minimal Mach 5, atau lima kali lipat lebih cepat dari suara. Diperkirakan senjata ini bisa mencapai kecepatan hingga 1,7 kilometer per detik, atau sekitar 6.174 kilometer per jam.
Meskipun beberapa rudal balistik telah mencapai kecepatan serupa, rudal hipersonik memiliki kemampuan lebih luar biasa. Rudal jenis ini dapat mengikuti jalur yang lebih tidak terduga saat menuju target setelah kembali memasuki atmosfer Bumi. Hal ini membuatnya lebih sulit untuk dideteksi radar dan dilumpuhkan oleh sistem pertahanan.
Saat ini, semakin banyak negara yang berlomba-lomba mengembangkan senjata hipersonik dengan harapan meningkatkan keunggulan militer mereka. Namun senjata ini juga menghadapi tantangan besar, seperti gesekan dengan atmosfer yang menyebabkan suhu tinggi dan partikel super panas akibat kecepatan tinggi yang mengganggu komunikasi radio.
Kecanggihan Rudal Balistik Hipersonik Iran Mampu Menembus Iron Dome
Pada Juni 2023, Iran secara resmi memperkenalkan rudal hipersonik Fattah. Pengenalan rudal andalan Iran ini dilakukan beberapa bulan setelah pengumuman awal oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) pada November tahun sebelumnya.
Iran mengklaim bahwa rudal ini memiliki jangkauan hingga 1.400 kilometer dan mampu bergerak dengan kecepatan Mach 15 atau 5,1 kilometer per detik sebelum mencapai sasarannya. Namun, jangkauan rudal ini sedikit lebih pendek dari jarak antara Teheran, Iran, dan Tel Aviv, Israel.
Komandan Kedirgantaraan IRGC, Amir Ali Hajizadeh, menyarankan bahwa rudal hipersonik dengan jangkauan 2.000 kilometer mungkin lebih relevan untuk target jarak jauh. Dengan kecepatan yang diklaim, Fattah secara teoritis bisa mencapai Israel dalam waktu kurang dari tujuh menit.
Serangan menggunakan rudal hipersonik ini akan sangat sulit dideteksi dan dicegat, bahkan oleh sistem pertahanan Iron Dome milik Israel. Selain itu, Fattah diklaim memiliki nosel sekunder yang bisa digerakkan serta menggunakan propelan padat yang memberinya kemampuan manuver yang sangat baik baik di dalam maupun di luar atmosfer.
Para komandan IRGC menyatakan bahwa tidak ada sistem pertahanan rudal yang mampu menandingi Fattah. Iran pun menyebut pengembangan ini sebagai "lompatan generasi" dalam teknologi rudal. Mereka mengklaim bahwa rudal hipersonik ini memberikan kemampuan pertahanan baru bagi Iran.
BACA JUGA:
Demikianlah ulasan sekilas mengenai kecanggihan rudal balistik hipersonik Iran yang sanggup menembus pertahanan Iron Dome Israel. Rudal ini dirancang untuk memiliki kemampuan luar biasa dalam melakukan manuver di luar atmosfer dan sulit terdeteksi. Baca juga mengenal Iron Dome Israel sebagai sistem pertahanan paling efektif.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.