JAKARTA - Menteri Pertahanan Israel tidak ambil pusing dengan peluncuran rudal baru Iran, mengatakan pihaknya selalu memiliki solusi untuk melawan senjata Teheran, sementara program nuklir Iran tetap menjadi sorotan.
"Saya mendengar musuh kita membual tentang senjata yang mereka kembangkan. Untuk setiap perkembangan seperti itu, kami memiliki tanggapan yang lebih baik – apakah itu di darat, di udara, atau di arena maritim, termasuk sarana defensif dan ofensif," kata Menhan Yoav Gallant saat berkunjung ke Komando Militer Utara yang tengah menggelar latihan, dilansir dari Times of Israel 7 Juni.
"Kami akan tahu bagaimana melindungi warga Israel, dan bagaimana menyerang musuh kami dengan pukulan telak jika, amit-amit, mereka memulai perang melawan kami," lanjutnya dalam sebuah pernyataan video.
Diberitakan sebelumnya, Iran meluncurkan rudal hipersonik besutan Garda Revolusi Iran (IRGC) pada Hari Selasa.
Diberi nama Fattah, peluncuran rudal kali ini dihadiri oleh Presiden Iran Ebrahim Raisi dan jajaran petinggi militer negara itu, memujinya sebagai jalan yang benar untuk menuju swasembada rudal dan industri pertahanan.
"Peluncurkan rudal baru telah memungkinkan Iran untuk memperluas kekuatan penangkalnya, akan membawa keamanan dan perdamaian yang berkelanjutan ke wilayah sekitar Iran," kata Presiden Raisi, seperti mengutip IRNA.
Sementara, Komandan Pasukan Kedirgantaraan IRGC Brigadir Jenderal Amir-Ali Hajizadeh yang juga hadir dalam peluncuran mengatakan, rudal hipersonik baru Iran ini akan menandai peluncuran rudal generasi baru di Iran.
Memiliki kemampuan taktis yang hebat, Fattah dapat terbang dengan kecepatan yang sangat tinggi dan melakukan berbagai manuver di dalam dan di luar atmosfer bumi, katanya.
"Fattah memiliki jangkauan 1.400 kilometer dan mencapai target dengan kecepatan Mach 13 hingga 15," pujinya.
"Rudal yang diluncurkan hari ini adalah rudal yang unik di dunia," sambung Brigjen Hajizadeh, seraya menyebut Rusia, China, Korea Utara dan Amerika Serikat sebagai negara yang telah menguasai teknologi pembuatan rudal hipersonik.
"Kami dapat mencapai target apa pun dalam jarak 1.400 kilometer," pujinya, seraya menambahkan bahwa tidak ada sistem pertahanan di dunia yang dapat menangkal rudal tersebut.
BACA JUGA:
Sedangkan, televisi pemerintah mengatakan rudal Fattah Iran dapat menargetkan "sistem anti-rudal canggih musuh dan merupakan lompatan generasi besar di bidang rudal".
"Rudal ini dapat melewati sistem rudal anti-balistik paling canggih milik Amerika Serikat dan rezim Zionis, termasuk Iron Dome milik Israel," kata TV pemerintah Iran, seperti mengutip Reuters.
Diketahui, nama Fattah untuk rudal hipersonik perdana Iran ini, diusulkan oleh Tertinggi Revolusi Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, dalam sebuah sesi pengarahan oleh para komandan IRGC tentang pencapaian baru tersebut, menurut Brigjen Hajizadeh.