Bagikan:

JAKARTA - Katedral Notre Dame di Paris, Prancis akan dibuka kembali untuk pengunjung dan umat pada akhir 2024, kurang dari enam tahun setelah kebakaran melanda atapnya, kata pejabat Prancis Senin.

Puncak menara katedral runtuh dalam kobaran api, tetapi secara bertahap akan mulai muncul kembali di atasnya tahun ini, kata perwira militer yang bertanggung jawab atas proyek tersebut, Jenderal Jean-Louis Georgelin.

"Kembalinya menara di langit Paris menurut pendapat saya akan menjadi simbol bahwa kita memenangkan pertempuran Notre Dame,” kata Jenderal Georgelin, menguti The National News dari AP 7 Maret.

Rekonstruksi dimulai tahun lalu, setelah lebih dari dua tahun bekerja untuk membuat katedral stabil dan cukup aman bagi pekerja untuk mulai membangun kembali.

Pihak berwenang telah memilih untuk membangun kembali monumen abad ke-12, sebuah mahakarya arsitektur Gotik, seperti sebelumnya. Itu termasuk menciptakan kembali menara setinggi 93 meter yang ditambahkan pada abad ke-19 oleh arsitek Eugene Viollet-le-Duc.

Sementara itu, sebuah pameran bernama Notre-Dame de Paris di jantung situs konstruksi dibuka untuk pengunjung pada Hari Selasa di pusat bawah tanah di depan katedral. Pameran yang tidak dipungut biaya ini menyoroti operasi yang berkelanjutan di lokasi, keahlian serta keterampilan para pekerja. Itu juga menampilkan beberapa sisa dari kebakaran dan karya seni dari katedral.

Jenderal Georgelin mengatakan, katedral akan dibuka kembali pada Desember 2024, sejalan dengan tujuan yang ditetapkan oleh Presiden Emmanuel Macron, tepat setelah kebakaran.

"Pekerjaan saya adalah bersiap untuk membuka katedral ini pada tahun 2024 dan kami akan melakukannya," sebut Jenderal Georgelin.

Kami berjuang setiap hari untuk itu dan kami berada di jalur yang baik," tandasnya.

Ini berarti uskup agung ibu kota akan dapat kembali merayakan liturgi Katolik di katedralnya, juga akan terbuka untuk dikunjungi wisatawan, katanya.

notre dame
Katedral Notre Dame Paris Prancis. (Wikimedia Commons/Gary Todd)

Sementara itu, Menteri Kebudayaan Rima Abdul-Malak mengatakan, bukan berarti semua renovasi akan selesai saat itu juga.

"Masih akan ada beberapa pekerjaan renovasi yang berlangsung pada tahun 2025," sebut Abdul-Malak.

Sementara itu, pameran baru di dekat katedral akan memungkinkan pengunjung, termasuk mereka yang datang untuk Olimpiade, "untuk menjalani pengalaman mengunjungi Notre Dame ini dengan cara yang benar-benar baru," katanya.

Sedangkan pertunjukan realitas virtual, akan memungkinkan pengunjung yang membayar untuk menyelami sejarah katedral.

"Itu juga akan membantu pariwisata di Paris," ujar Abdul-Malak.

Diketahui, setiap hari di ibu kota dan di seluruh negeri, sekitar 1.000 orang bekerja untuk membangun kembali Notre Dame, kata Jenderal Georgelin.

"Tantangan terbesar adalah untuk mematuhi secara tepat setiap hari perencanaan yang telah kita lakukan," terangnya

“Kami memiliki banyak karya berbeda untuk dicapai: kerangka, lukisan, batu, lemari besi, organ, kaca patri dan sebagainya," sebutnya

Terpisah, Philippe Jost, direktur pelaksana badan pemerintah yang mengawasi rekonstruksi, mengatakan hasilnya "akan sesuai dengan arsitektur aslinya".

Jost berkata "kami berpegang pada bentuk katedral yang hilang" dan "kami juga berpegang pada bahan dan metode konstruksi" abad pertengahan.

"Kami tidak membuat kubah beton yang terlihat seperti batu, kami membuat kubah batu yang kami bangun kembali seperti yang dibangun pada Abad Pertengahan," ungkapnya, menambahkan kerangka atap juga akan dibuat dari kayu ek seperti aslinya.