Trump Ogah Datang ke Inagurasi Joe Biden
Donald Trump (White House)

Bagikan:

JAKARTA - Donald Trump menyatakan tak akan menghadiri prosesi pelantikan/inagurasi Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) yang baru. 

“Kepada semua yang bertanya, saya tidak akan menghadiri pelantikan pada 20 Januari,” kata Trump lewat akun Twitter miliknya @realDonaldTrump, Jumat, 8 Januari.

Sebelumnya, Trump, mengakui kemenangan Joe Biden yang berpasangan dengan Kamala Harris. Pengakuan ini juga disampaikan lewat cuitan di Twitter. 

"Sekarang Kongres telah mensahkan hasil, pemerintahan baru akan dilantik pada 20 Januari," kata Trump.

“Fokus saya sekarang beralih ke memastikan transisi kekuatan yang mulus, teratur, dan tanpa hambatan,” imbuhnya. 

Masa jabatan Donald Trump kurang dari 20 hari lagi. Namun kegaduhan di AS terjadi.

Pendukung Trump menyerbu Gedung Capitol. Empat orang tewas di halaman gedung. 52 orang ditangkap terkait kerusuhan itu.

Serangan itu dipanas-panasi Trump yang meminta pendukungnya mengintervensi proses pengesahan hitung suara pemilu yang dimenangi kandidat Partai Republik, Joe Biden. Dari 52 orang, 47 di antaranya ditahan terkait pelanggaran jam malam. Sementara, 26 lainnya ditangkap di halaman Gedung Capitol.

Dalam konferensi pers usai kejadian, Kepala Departemen Kepolisian Metropolitan Robert J. Contee menjelaskan beberapa orang juga ditangkap karena membawa senjata api tak berizin. Di antara semua korban tewas, ada salah satu pendukung Trump yang konon tertembak. Contee enggan merinci identitas perempuan itu.

Selain menangkap para perusuh, polisi berhasil mengamankan dua bom pipa dari kantor komite nasional bipartisan dari Republik dan Demokrat tersebut. Selain itu ada tempat pendingin di sebuah kendaraan di halaman gedung. Wadah itu berisi bom molotov.

Gara-gara peristiwa ini, Trump terancam menghadapi pemakzulan kedua, setelah ratusan pendukungnya berbuat rusuh dan merusak Gedung Capitol Hill saat Kongres AS membahas Hasil Pilpres AS yang dimenangkan oleh Joe Biden.

Melansir Reuters Jumat 8 Januari, Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan Pemimpin Senat Demokrat Chuck Schrumer meminta Wakil Presiden AS Mike Pence dan Kabinet agar menggunakan Konstitusi AS 'menggulingkan' Trump karena 'hasutan' yang membuat pendukungnya berbuat rusuh.

Ketua DPR AS yang juga politisi Partai Demokrat Nancy Pelosi sudah memberikan indikasi akan mengumpulkan anggota DPR AS untuk memulai proses pemakzulan terhadap Trump. Sementara, Ketua Komite Kehakiman DPR AS Jerry Nadler yang berwenang menyusun pasal pemakzulan sudah menyatakan mendukung ide ini.