Bagikan:

JAKARTA - TikTok hapus seluruh video terkait pidato Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang memantik aksi kerusuhan massa di Gedung Capitol Hill, Washington DC. Sebelum aksi protes, beberapa video Tiktok yang menyerukan untuk melakukan aksi kekerasan telah ditonton ribuan kali.

Bahkan salah satu pengguna menyarankan agar para pendukung aksi protes untuk membawa senjata dalam aksi tersebut. Video Tiktok lainnya juga menarasikan kekerasan dan telah ditonton lebih dari 280 ribu kali.

"Sikap kebencian dan kekerasan tidak mendapatkan tempat di TikTok," bunyi keterangan resmi TikTok dikutip The Verge, Jumat, 8 Januari.

TikTok menilai video pidato Trump dianggap telah menyalahi aturan di platform tersebut. Apalai penyebaran informasi keliru dan memprovokasi massa.

"Konten atau akun yang dianggap menghasut, membenarkan, atau mempromosikan kekerasan berarti menyalahi pedoman komunitas kami dan akan dihapus," lanjut keterangan tersebut.

Tagar yang dilarang di TikTok (dok. The Verge)

Sebaliknya, TikTok memperbolehkan pengguna mengunggah video yang berisi sangkalan terhadap pernyataan Trump. Di samping itu, TikTok juga mengizinkan video mengenai kecaman terhadap aksi brutal di Gedung Capitol, terutama yang diunggah akun media massa kredibel.

TikTok juga memblokir segala tagar atau hastag yang berkaitan dengan serbuan massa ke Capitol Hill, seperti #stormthecapitol dan #patriotparty. Penanganan serupa juga dilakukan saat TikTok memblokir konten konspirasi pada masa pemilihan Presiden AS November lalu.