Bagikan:

JAKARTA - Ratusan pendukung Presiden Donald Trump menyerbu capitol Hill, tempat berlangsungnya sidang Kongres AS terkait penetapan pemenang Pilpres AS.

Melansir Reuters Kamis 7 Januari, massa pendukung Trump mencoba menerobos Capitol Hill, sehingga membuat sidang Kongres AS ditunda. Ini bentuk protes pendukung Trump yang kalah dalam Pilpres AS. 

Aparat keamanan Capitol Hill dengan sigap mengevakuasi anggota Kongres AS, sambil membubarkan massa yang menerobos masuk. Tembakan gas air mata pun dilepaskan.

Seorang pengunjuk rasa menduduki panggung Senat dan berteriak "Trump memenangkan pemilihan itu". Para pengunjuk rasa membalikkan barikade dan bentrok dengan polisi ketika ribuan orang turun ke halaman Capitol. 

"Para perusuh menggunakan bahan kimia yang mengiritasi untuk menyerang polisi. Beberapa polisi terluka dan satu warga sipil tertembak," kata Kepala Polisi Metropolitan Washington Robert Contee

Terpisah, Presiden terpilih Joe Biden mengkritik tindakan pendukung Trump yang menyerbu Capitol Hill, menghancurkan jendela, menduduki kantor, menyerbu Kongres dan mengancam keselamatan pejabat terpilih.

"Ini bukan protes, ini pemberontakan. Aktivitas pengunjuk rasa ini bersinggungan dengan hasutan," kata Biden. 

Donald Trump sendiri merespon tindakan pendukungnya dengan mengirimkan rekaman video. Ia meminta para pendukungnya untuk pulang ke rumah, dan pada saat bersamaan ia secara keliru menyatakan Pilpres AS 'dicurangi'.