JAKARTA - Kericuhan terjadi d Gedung Capitol Hill, akibat ulah pendukung Donald Trump yang kecewa atas kekalahan jagoannya dari Presiden terpilih Joe Biden. Ini menyebabkan Sidang Kongres AS yang membahas penetapan hasil Pilpres AS dihentikan dan dilanjutkan beberapa saat kemudian usai situasi terkendali.
Setidaknya butuh waktu empat jam, bagi aparat kepolisian dan militer dikerahkan untuk mengamankan aksi massa di dalam gedung Kongres Capitol Hill. Anggota senat yang terjebak di dalam juga berupaya mengamankan hasil pilpres dari aksi penjarahan massa.
Ribuan aparat keamanan dikerahkan untuk mengendalikan kondisi ini, termasuk Polisi DC, Pasukan Garda Nasional, FBI hingga Secret Service. Beberapa petugas keamanan terluka. Sementara dari pengunjuk rasa, ada korban jiwa dan luka-luka.
Buntut lain dari kericuhan di Capitol Hill adalah mundurnya sejumlah pejabat di sekitar Donald Trump dan istri. Di antaranya, pembantu utama Ibu Negara Melania Trump Stephanie Grisham.
Sejumlah pejabat lainnya juga mempertimbangkan mengundurkan diri, seperti Penasihat Keamanan Nasional Robert O''Brien dan wakilnya Matthew Pottinger. Sekretaris Sosial Gedung Putih Rickie Niceta dan Wakil Sekretaris Gedung Putih Sarah Matthews juga dikabarkan mengundurkan diri.
BACA JUGA:
Ada pula Wakil Kepala Staf Gedung Putih Chirs Liddell yang disebut akan mengundurkan diri. Pihak Gedung Putih belum mau berkomentar terkait kabar mundurnya sejumlah pejabat ini.
Lantas, dimana Donald Trump berada saat Capitol Hill rusuh?
Melansir Reuters Kamis 7 Januari, Trump diketahui berada di Oval Office, Gedung Putih. Dikatakan ia memantau kerusuhan dari jaringan tv kabel.
Sejam kemudian, ia pun sempat mencuitkan di akun Twitter-nya, meminta para pendukung untuk menjaga ketertiban dan kedamaian.