"Gua Kalau Jadi Lu, Pukulin Aja. Itu Parah Den" Kata Kapolres Jaksel Meniru Ucapan Shane dengan Mario Sebelum Menganiaya David
Shane, tersangka yang terlibat dalam penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satrio kepada David/ Foto: Rizky Sulistio/ VOI

Bagikan:

JAKARTA - Shane alias S (19) warga Srengseng, Jakarta Barat terseret kasus penganiayaan terhadap David, putra pengurus pusat GP Anshor. Di hadapan para pewarta, Shane tertunduk lesu di hadapan media. Berbeda ketika dia ada di dalam ruangan polisi, masih bisa tertawa.

Ketika digiring dari ruangan konseling Polres Jaksel untuk dihadapkan di depan wartawan, Shane menangis.

Perubahan emosi Shane terjadi ketika terungkapnya percakapan yang bersifat memprovokasi Mario Dandy Satrio.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi kembali menjelaskan, peristiwa kekerasan terhadap korban D, anak di bawah umur bermula pada bulan Januari 2023 lalu.

Tersangka Mario Dandy Satrio mendapat informasi dari teman wanitanya berinisial APA yang menyatakan bahwa AG (pacar Mario) mendapatkan perlakuan tidak baik dari korban, David.

Kemudian Mario mengkonfirmasi hal itu kepada saksi AG. Setelah AG dikonfirmasi oleh Mario, akhirnya pada bulan Februari tersangka Mario menghubungi Shane. Kemudian Shane bertanya kepada Mario. Selanjutnya Mario pun emosi, Shane pun berkata kepada Mario.

"Gua kalo jadi lu, pukulin aja. Itu parah Den (Dandy-red)," kata Kombes Ade Ary menirukan percakapan Shane kepada Mario.

Selanjutnya, Shane bersama Mario dan saksi AG menggunakan mobil Rubicon Mario menuju lokasi David, di rumah temannya. Tersangka Shane pun kembali bertanya kepada Mario.

"Den ntar gw ngapain?," kata tersangka Shane, diucapkan ulang oleh Kombes Ade Ary.

Kemudian Mario menjawab bahwa tersangka Shane untuk melakukan perekaman video.

"Kata MDS kepada S, 'lo entar videoin aja'. Kemudian S kembali bertanya kepada MDS, 'mana handphone lo'," ujarnya.

Tersangka Mario pun memberikan handphone miliknya kepada tersangka Shane.

"Ini handphone gw," kata Mario kepada polisi.

Kemudian Shane menyuruh David untuk push up sebanyak 50 kali. Namun David tidak kuat dan hanya mampu push up 20 kali. Selanjutnya korban disuruh sikap tobat oleh tersangka Mario.

"Tersangka MDS menyuruh korban pada posisi push up, dan S merekam video menggunakan handphone milik MDS," ucap Kombes Ade Ary.