JAKARTA - Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat menangkap 10 orang preman jalanan yang telah melakukan pengeroyokan terhadap warga bernama Awaludin alias Acong di Gang Pelawi RT 03 / 11, Kelurahan Cengkareng Timur, Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Akibat kejadian itu, korban terluka dengan pisau masih tertancap di tubuhnya.
Kapolres Jakarta Barat Kombes Pasma Royce membenarkan adanya penangkapan sejumlah preman yang melakukan pengeroyokan di kawasan Cengkareng. Sebanyak 10 orang pelaku ditangkap di sejumlah tempat berbeda di Jakarta.
"Benar ada sejumlah orang yang berhasil kita tangkap terkait aksi premanisme dan pengeroyokan di kawasan Cengkareng Timur kemarin. Kita tangkap sehari setelah kejadian, namun dilakukan pengembangan hingga tadi malam dan para pelaku sudah lengkap, yakni berjumlah 10 orang," kata Kombes Pasma saat dikonfirmasi, Rabu, 22 Februari.
Penangkapan para pelaku dilakukan ketika masyarakat membuat laporan pengeroyokan di Polsek Cengkareng. Korban dikeroyok saat tengah melakukan ronda malam oleh sekelompok preman.
Mendapatkan informasi tersebut, anggota Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat kemudian langsung menelusuri TKP dan melakukan sejumlah penyidikan. Polisi juga mendatangani korban yang ada di rumah sakit dengan kondisi mengenaskan.
"Di rumah sakit kita melihat korban terbaring dengan sejumlah luka tusukan di lengan kanan. Bahkan saat itu pisau masih tertancap, memar di bagian muka dan gigi depan patah," ujarnya.
BACA JUGA:
Setelah mengumpulkan sejumlah saksi dan barang bukti, akhirnya tim gabungan dari Polres Jakarta Barat berhasil mengamankan sejumlah pelaku.
Pelaku utama bernama Reyhi Passu alias Rey ditangkap tim gabungan di kost wilayah Krekot Bunder Raya, Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Berdasarkan pengakuan dari pelaku Reyhi Passu alias Rey bahwa alasan dirinya bersama para rekannya menyerang City Park, Cengkareng, karena dalam kondisi mabuk dan merasa mendapat ancaman dari seorang pria.
"Untuk motif pengeroyokan kita masih dalami, yang jelas permasalahan ini sudah kita tangani sesuai dengan arahan bapak Kapolda Metro Jaya yang mengatakan tidak boleh ada premanisme di Jakarta," ujarnya.
"Perintah dari atasan sudah jelas, tidak boleh ada premanisme di Jakarta. Semua bentuk premanisme harus dibasmi di Polda Metro Jaya dan juga Indonesia," imbuhnya.