JAKARTA - Para preman pelaku pungutan liar (pungli) di Pasar Tanah Abang menargetkan sasaran pungli hanya kendaraan pickup, kendaraan milik pedagang dan para pengunjung Pasar Tanah Abang. Dan menurut pengakuan salah satu pelaku, omzet pemasukannya sehari mencapai Rp80 ribu
"Dalam sehari, para pelaku mendapatkan uang sekitar 30 ribu sampai 80 ribu," ujar Kanit Reskrim Polsek Metro Tanah Abang Kompol Kukuh Islami kepada VOI, Jumat, 24 Februari.
Kanit menjelaskan, setelah ada pencabutan PPKM, berbagai kendaraan melintas dan marak parkiran. Sehingga para pelaku memanfaatkan situasi dengan memungut pungli terhadap sejumlah kendaraan.
Setelah menjalani pemeriksaan, para pelaku hanya dikenakan sanksi tipiring (tindak pidana ringan). Sehingga mereka tidak dilakukan penahanan pidana.
"Karena Tipiring, para pelaku kita serahkan ke Satpol PP dan Dinas Sosial," ujarnya.
Meski begitu, Unit Reskrim Polsek Metro Tanah Abang akan terus menggencarkan operasi preman di sejumlah titik rawan aksi kriminalitas.
"Kita akan selalu laksanakan razia preman secara rutin, agar tidak ada lagi premanisme di Jakarta ini sesuai instruksi Kapolda," katanya.
BACA JUGA:
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 10 orang preman di kawasan Pasar Tanah Abang yang melakukan aksi pungutan liar (pungli) berhasil diringkus Satreskrim Polres Metro Jakarta Pusat dan Polsek Metro Tanah Abang.
Para pelaku yang berada di kawasan tersebut dan dicurigai sebagai preman, diringkus polisi. Razia preman tersebut dipimpin oleh Kabag Ops Polres Metro Jakarta Pusat.
Kapolsek Metro Tanah Abang Kompol Patar Mula Bona membenarkan adanya penangkapan para preman di kawasan Pasar Tanah Abang.
"Ada 10 orang preman yang diduga terlibat pungli yang diamankan. Razia gabungan dipimpin Kabag Ops Polrestro Jakpus dan Kasat Reskrim Polrestro Jakpus," ujar Kompol Bona kepada wartawan, Kamis, 23 Februari.