Bagikan:

JAKARTA - Juru parkir liar di kawasan Tanah Abang memanfaatkan situasi selama Ramadan untuk meraup keuntungan pribadi. Dia melakukan pungutan liar melalui tarif parkir kendaraan roda dua seharga Rp10 ribu per unit.

Aksi pungutan liar (pungli) itu juga ditulis pada sebuah poster spanduk di area parkir. Dalam spanduk berwarna hijau itu tertulis "Menjelang puasa tanggal 1 Maret s/d Lebaran 2023, parkir Rp 10.000". Poster itu ditempel pada sebuah tembok di lahan parkir.

Lokasi keberadaan parkir liar itu kemudian direkam oleh kamera amatir salah satu pengunjung yang keberatan atas mahalnya tarif parkir motor. Video itu pun diunggah di salah satu akun media sosial Instagram.

Dalam video itu tertulis keterangan "Belum sampai sebulan, sudah naik haji ini mah". Lantas, video itu pun viral dijagat maya. Sehingga Polres Metro Jakarta Pusat yang mendapatkan laporan video viral langsung melakukan penindakan.

"Untuk pelaku parkir Rp10 ribu sudah diamankan satu orang ke Polsek Metro Tanah Abang," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin saat dikonfirmasi VOI, Jumat, 31 Maret.

Selain itu, Kombes Komarudin mengatakan, pihaknya telah mengamankan pelaku pungli parkir di kawasan Pasar Tanah Abang lainnya. Kali ini pelaku meminta uang parkir sebesar Rp50 ribu per mobil.

"Sebelumnya sudah ada juga yang diamankan di Polsek Metro Tanah Abang dan Polres terkait pungutan Rp50 ribu," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Polres Metro Jakarta Pusat dalam waktu dekat akan melakukan operasi preman di kawasan Pasar Tanah Abang dan titik rawan keberadaan preman lainnya di Jakarta Pusat selama Ramadan 1444 Hijriah.

"Kita akan selalu melakukan operasi - operasi premanisme yang sudah ditekankan Kapolda," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Hady Saputra Siagian saat dikonfirmasi VOI, Minggu, 26 Maret.

Operasi razia preman itu salah satunya akibat buntut dari adanya kasus pembunuhan di kolong Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Tanah Abang, Jakarta Pusat.

"Kita harus berantas premanisme dimana pun berada, bukan hanya di Tanah Abang saja. Kita berantas dengan tindakan- tindakan tegas dan humanis," ujarnya.