Bagikan:

JAKARTA - Fasilitas umum trotoar di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, kembali menjadi lahan parkir liar kendaraan roda dua dan pedagang kaki lima (PKL). Kondisi trotoar tersebut dikeluhkan sejumlah pejalan kaki dan pengendara.

Lastri (29) salah satu pejalan kaki pengguna trotoar menyayangkan trotoar yang berubah fungsi menjadi tempat berjualan para pedagang dan parkir motor.

"Coba dilihat saja itu mulai dari Jalan Jati Baru, Fahrudin dan Wahid Hasyim sangat semerawut kondisi trotoar dan lalu lintasnya," kata Lastri di kawasan Pasar Tanah Abang, Kamis, 13 Oktober.

Hal senada juga dikatakan Adam (36), pejalan kaki lainnya. Dirinya kecewa dengan kondisi kawasan Pasar Tanah Abang yang semakin tak tertata. Padahal penataan di kawasan itu rutin dilakukan oleh Pemprov DKI.

Namun saat ini, kondisi trotoar kembali berubah menjadi area parkir motor dan tempat para pedagang menggelar lapaknya.

"Ini fungsi trotoar banyak berubah fungsinya. Disini juga tidak terlibat petugas baik Satpol PP dan Perhubungan yang menjaga kawasan Pasar Tanah Abang," ucapnya.

Disisi lain, salah satu pedagang yang berada di sekitar Blok A Pasar Tanah Abang mengaku harus merogoh uang Rp60 ribu agar bisa berjualan. Uang itu sebagai pembayaran jasa keamanan yang ia bayarkan setiap hari kepada oknum preman, alias pungutan liar (pugli).

"Kalau tidak ngasih sudah pasti tidak bisa berdagang. Setiap pedagang di sini beda-beda ngasih uangnya, bahkan ada yang sampai Rp100 ribu," ujar pedagang yang enggan diketahui identitasnya itu.