Bagikan:

JAKARTA - Tersangka Shane Lukas menolak memperagakan adegan provokasi saat rekonstruksi kasus penganiayaan terhadap David Ozora. Sebab, menurutnya tak pernah ada peristiwa tersebut.

Adapun, adegan yang ditolaknya yakni memprofokasi Mario Dandy Satryo dengan menyatakan 'enak banget main bola'.

Penolakan itu bermula saat penyidik membacakan adegan bila Shane Lukas sempat memprofokasi Mario yang sedang menganiaya David.

"Ada semacam adegan provokasi oleh Shane, oleh SL, sesuai berita acara saat kita lakukan pemeriksaan," ujar penyidik di Perumahan Green Permata Residence, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat, 10 Maret.

Dalam berkas adegan, tertulis bila Shane sempat berkata 'Den enak banget main bola ya' dengan nada meledek. Yang kemudian dibalas Mario dengan menyebut 'enak main bola'. Lalu kembali direspon Shane bilang 'free kick' sembari memberikan aba-aba.

Saat itulah, Shane menolak memeragakannya dengan menujukan gestur menggoyangkan tangan dan menggelengkan kepala.

"Ngga ada," ucap Shane yang kemudian memeragakan adegan sebenarnya.

Merespon hal tersebut, penyidik menyebut bila berita acara pemeriksaan (BAP) itu berdasarkan keterangan dari Mario.

"Ini nanti BAP-nya kita perbaiki. Karena BAP MDS bilang seperti ini. Bukan dari kita ya, ini BAP-nya ditanda tangan," kata penyidik.

Sebagai informasi, rekonstuksi kasus penganiyaan terhadap David Ozora rencananya akan memperagakan puluhan adegan.

Dalam rekonstruksi, hanya Mario Dandy dan Shane Lukas yang dihadirkan. Sementara AG diputuskan menggunakan peran pengganti.

Tujuan rekonstruksi guna mencari persesuaian antara keterangan saksi dan pelaku dengan alat bukti yang telah dikumpulkan.