Bagikan:

JAKARTA - Jajaran Pemprov DKI Jakarta bersama Perumda PAM Jaya melakukan inspeksi final mengenai kesiapan pelayanan air secara penuh oleh BUMD DKI sebelum putusnya kontrak pengelolaan air dengan swasta atau swastaniasi air.

Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin menerangkan, inspeksi final ini merupakan puncak rangkaian persiapan operasional 100 persen pengelolan air oleh perusahaannya mulai 2 Februari 2023.

"Persiapan tersebut telah dimulai dari kick off yang diisi rangkaian kegiatan pemaparan tugas dan tanggung jawab, finalisasi teknis gladi bersih hari-H (alur kerja, jadwal, lokasi), finalisasi checklist kesiapan hari-H. Selanjutnya, akan dilaksanakan apel kesiapan operasi, dan kemudian mulai dilakukan operasional penuh oleh PAM Jaya," kata Arief.

Sementara pada inspeksi final ini, Arief memastikan elemen utama kesiapan operasional telah terpenuhi. Hal ini mulai dari tersedianya struktur organisasi full operation yang mengakomodir karyawan mitra termasuk posisi dan jabatan, hingga tersedianya SDM yang siap untuk menjalankan pengoperasian penuh.

Selain itu, telah tersedia proses bisnis pengelolaan SPAM yang akan dijalankan, tersedianya sistem dan aplikasi yang siap digunakan untuk pengoperasian penuh, dan tersedianya alat dan material penunjang operasional dan pelayanan.

"Kesiapan 5M yang terdiri dari man, machine, method, material, dan money juga sudah dipastikan. Artinya, PAM JAYA sudah siap dari berbagai aspek untuk melakukan operasional penuh air minum perpipaan di DKI Jakarta," ungkap Arief.

Sebagai informasi, swastanisasi air dimulai sejak kesepakatan pada 25 tahun lalu. Pada 6 Juni 1997, PAM Jaya meneken kerja sama swastanisasi air dengan PT Garuda Dipta Semesta bersama Lyonnaise des Saux (sekarang Palyja) dan dengan PT Kekarpola Airindo bersama Thames Water Overseas Ltd (sekarang Aetra).

Per 1 Februari 1998, PAM Jaya memberikan surat tugas kepada sejumlah karyawannya untuk diperbantukan di Mitra Swasta selama 25 tahun, dan akan berakhir status diperbantukannya pada 31 Januari 2023, bertepatan dengan berakhirnya swastanisasi air.

Usai berakhirnya swastanisasi air, status karyawan yang diperbantukan akan kembali ke PAM Jaya per 1 Februari 2023. Selain itu, 1.097 karyawan Palyja dan Aetra akan resmi menjadi karyawan Palyja pada waktu yang sama.