Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) berencana melelang proyek Jalan Tol Gilimanuk–Mengwi maupun Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap (Getaci) pada awal 2025.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PU Triono Junoasmono atau Yongki saat ditemui dalam acara Seminar Nasional Hari Jalan 2024 di kantor Kementerian PU, Jakarta, Kamis, 19 Desember.

"Harapan kami awal tahun depan bisa kami kelangkaan (Tol) Gilimanuk–Mengwi," ujarnya.

Dia juga berharap, studi kelayakan atau feasibility study Tol Gilimanuk–Mengwi bisa beres akhir 2024 ini agar bisa segera dilakukan pelelangan.

Selain Gilimanuk–Mengwi, Tol Getaci pun diharapkan bisa lelang ulang pada awal tahun depan.

"Jadi, nanti mungkin ada lelangnya dan kami lanjutkan lagi di Januari," kata dia.

Menurut Yongki, memang ada beberapa optimasi yang kemungkinan juga ditargetkan agar tahun depan bisa dilaksanakan lelang kembali.

Padahal, kata dia, sudah banyak Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang telah pra-kualifikasi dan banyak mendaftar lelang.

"Cuma ada beberapa perubahan yang kami sesuaikan di akhir tahun ini," tuturnya.

Yongki tak menampik ada besaran dukungan konstruksi yang nanti diperlukan di proyek itu supaya menjadi lebih layak dan daya tariknya pun bagus.

"Ini yang lagi kami hitung. Mudah-mudahan akhir bulan ini selesai," pungkasnya.

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut, lelang ulang Jalan Tol Getaci dipangkas hanya sampai ke Ciamis.

Dengan demikian, secara teknis Tol Getaci batal menjadi jalan tol terpanjang di Indonesia. Pasalnya, mengacu pada data di laman resmi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, ruas tol Getaci hanya akan terbentang sepanjang 108,3 kilometer (km) dengan nilai investasi sebesar Rp37,64 triliun.

Bahkan, posisi panjang jalan tol tersebut tidak lebih panjang dari Tol Cikampek–Palimanan (Cipali) yang totalnya mencapai 116 km.

Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna menuturkan, pemangkasan ruas Tol Getaci perlu dilakukan untuk menarik minat investor.

"Total panjangnya itu, kan, cuma tahapan saja. Harus di-struktur (lelangnya per bagian), sehingga affordable bagi badan usaha," kata Herry saat ditemui di Kompleks DPR RI, Kamis, 6 Juni.

Adapun proyek ini ditargetkan untuk mulai dibangun pada akhir 2023 lalu. Namun, hingga saat ini masih belum ada tanda-tanda dimulainya konstruksi.