JAKARTA - Kerusakan infrastruktur di Ukraina akibat perang dengan Rusia hingga saat ini telah menyebabkan kerugian ekonomi senilai hampir 138 miliar dolar AS (sekitar Rp2,1 kuadriliun) atau setara Rp2.100 triliun.
Hingga Desember, 149.300 bangunan tempat tinggal rusak atau hancur, kata Wakil Pertama Menteri Luar Negeri Ukraina Emine Dzheppar di Twitter, yang mengutip hasil penelitian School of Economics di Kiev.
Rusia juga telah menyebabkan ratusan ribu keluarga di Ukraina kehilangan tempat tinggal, katanya menambahkan.
Dilansir ANTARA, Rabu, 25 Januari dari Anadolu, penelitian itu menunjukkan kerusakan rumah dan infrastruktur menyumbang jumlah kerugian terbanyak, masing-masing 54 miliar dolar AS (Rp808,7 triliun) dan 35,6 miliar dolar AS (Rp533 triliun) dari total kerugian senilai hampir 138 miliar dolar AS.
Invasi Rusia ke Ukraina kini sudah memasuki bulan ke-11, dan tercatat setidaknya 18.483 warga sipil telah menjadi korban perang tersebut, menurut laporan PBB pekan ini.
Jumlah tersebut terdiri dari 7.068 orang tewas dan 11.415 orang luka-luka, 838 di antaranya adalah anak-anak, menurut laporan tersebut.