Bagikan:

JAKARTA - Sebuah cuitan di akun X (Twitter) menjelaskan adanya oknum polisi yang diduga melakukan pemerasan terhadap penonton Djakarta Werehouse Project (DWP) asal Malaysia. Kicauan itu menuai kritik dan banjir hujatan dari netizen.

Dalam sebuah postingan dijelaskan melalui gambar dengan tulisan yang menjelaskan sebanyak 400 orang dengan nominal uang mencapai RM9 juta atau sekitar Rp32 miliar.

Selain itu, seorang penonton asal Malaysia dengan nama akun @kikyshmsdn juga membagikan pengalamannya menjadi korban pemerasan oleh oknum kepolisian saat menghadiri DWP.

Ia mengaku diperas dengan nominal sangat besar, RM 200 ribu atau setara dengan Rp722.800.000 juta (jika 1 RM setara dengan Rp3.614).

"Maaf untuk mengatakan, INI PENGALAMAN PERTAMA DAN TERAKHIR SAYA DI DWP!" tulis akun @kikyshmsdn di kolom komentar.

Tangkap layar postingan akun X terkait oknum polisi di acara DWP/ Foto: IST

Selain platform X, salah satu akun Instagram bernama @squissybum, mengungkapkan pengalamannya menyaksikan banyaknya penonton yang dihampiri oleh pihak oknum kepolisian. Menurutnya, ini kali pertama menikmati sebuah festival EDM. Namun banyak orang yang diamankan.

“Harus saya akui, itu pengalaman yang sangat buruk. Saat saya sedang asik bersenang-senang, polisi tiba-tiba datang dan mulai menangkap orang-orang di sekitar saya," tulis @squissybum di kolom komentar Instagram @DjakartaWarehouse.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan pihaknya tengah menindaklanjuti informasi oknum polisi yang diduga melakukan pemerasan terhadap penonton DWP asal Malaysia tersebut.

“Menindaklanjuti informasi tersebut, Polda Metro Jaya saat ini sedang melakukan pendalaman oleh Bid Propam (Polda Metro Jaya),” kata Ade Ary saat dikonfirmasi, Kamis, 19 Desember.

Ade Ary menegaskan jika pihaknya akan menindak tegas siapa saja yang melakukan tindak pidana baik sipil maupun anggotanya.

“Polda Metro Jaya tidak pandang bulu terhadap siapapun pelakunya dan pasti akan memproses sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku secara proporsional dan profesional,” ujarnya.

Diketahui Djakarta Werehouse Project (DWP) festival terbesar di Asia Tenggara yang digelar pada 13–15 Desember 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.