JAKARTA - Gedung sekolah SDN 09 Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, terpantau sesak karena dihuni lebih dari 600 kepala keluarga (KK), korban kebakaran, Rabu, 11 Desember, siang.
Dari pantauan VOI di lokasi pengungsian SDN 09, warga terdampak kebakaran mengungsi di beberapa ruang kelas sekolah dan tenda pengungsian.
Terdapat beberapa kipas angin di dalam tenda pengungsian karena situasi cukup panas lantaran banyaknya jumlah warga yang mengungsi di dalam tenda.
Sementara pengungsi di dalam ruang kelas, terlihat lebih leluasa namun kekurangan alas tidur. Warga hanya tidur beralaskan terpal dan beberapa matras saja.
Selain itu, warga korban kebakaran juga terlihat antusias berebut pakaian bekas yang tersedia di lokasi pengungsian di SDN 09 Kebon Kosong.
Warga lebih memilih pakaian karena hampir rata-rata mereka tak sempat membawa pakaian miliknya saat kobaran api melumat habis rumah mereka.
"Tidak bawa apa-apa, surat-surat doang dan pakaian ini doang yang dipakai. Seluruh barang berharga saya habis terbakar," kata Wartini (37) warga RT 08/05 Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran kepada VOI di lokasi pengungsian.
BACA JUGA:
Wartini mengaku memiliki satu orang anak yang masih bersekolah kelas 4 SD. Bahkan, peralatan sekolah anak dan seragam sekolah juga habis terbakar di dalam rumahnya.
"Anak 1 kelas 4 SD. Habis semua seragam dan buku sekolah. Cuma bawa akte dan KIA. KTP saya terbakar. Yang terbakar itu rumah sendiri, tidak ngontrak," ujarnya.
Saat ini, Wartini terpaksa mengungsi di gedung sekolah SDN 09 karena tak memiliki tempat tinggal lagi. Dia tak memiliki saudara yang berada di luar wilayah Kemayoran.
"Saudara di sini semua, rumahnya juga ikut terbakar api kemarin," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 600 KK yang terdiri dari 1.800 jiwa korban terdampak kebakaran di Kelurahan Kebon Kosong, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, terpaksa mengungsi di gedung sekolah SDN 09 Kebon Kosong pada Selasa, 10 Desember, malam.
Kobaran api menghanguskan sebanyak 200 bangunan rumah warga di lokasi kejadian. Tak ada barang berharga yang tersisa pascakebakaran yang melanda rumah warga.
Menurut informasi yang dihimpun VOI, sebanyak 125 balita korban terdampak kebakaran terpaksa mengungsi. Selanjutnya lansia pria sejumlah 256 orang dan lansia wanita sebanyak 269 terdampak kebakaran juga mengungsi di gedung sekolah.