JAKARTA - Presiden Yoon Suk-yeol telah memerintahkan tanggapan tegas jika drone Korea Utara menyusup ke wilayah udara Korea Selatan awal pekan ini, memberi tahu para pembantunya untuk mengirim dua hingga tiga drone melintasi perbatasan, jika Pyongyang mengirim satu, kata seorang pejabat senior pada Hari Rabu.
Lebih jauh, Presiden Yoon juga memerintahkan para pejabat untuk menembak jatuh pesawat tak berawak Korea Utara jika perlu, kata pejabat itu kepada wartawan, mengingat situasi tegang di kantor kepresidenan ketika lima pesawat tak berawak Korea Utara terbang ke Selatan pada Senin.
"Ketika yang pertama turun, presiden menginstruksikan kami untuk segera melakukan tindakan yang sesuai terhadap Korea Utara, dengan mengatakan kami juga memiliki drone," kata pejabat itu, melansir Korea Times 28 Desember.
"Dia memerintahkan kami untuk mengirim dua hingga tiga orang sebagai tanggapan atas satu dari Korea Utara. Dia memberi perintah bahwa kami harus menembaknya jika perlu dan mengambil tindakan terkait sebanyak mungkin," sambungnya.
Pejabat itu menolak kritik dari oposisi utama Partai Demokrat Korea (DPK), bahwa pejabat tinggi gagal menangani situasi dengan baik bahkan tanpa mengadakan pertemuan Dewan Keamanan Nasional kepresidenan pada saat itu.
"Itu bukan situasi untuk mengadakan pertemuan NSC dan bahkan tidak diperlukan," kata pejabat itu, menambahkan bahwa Penasihat Keamanan Nasional Kim Sung-han sering menerima instruksi dari Presiden Yoon dan menyampaikannya kepada Kepala Staf Gabungan melalui menteri pertahanan.
BACA JUGA:
Penasihat Kim juga mengadakan pertemuan darurat dengan para menteri kunci terkait keamanan pada Selasa, kata pejabat itu.
"Pertemuan keamanan darurat diadakan untuk mengevaluasi situasi provokasi pesawat tak berawak Korea Utara dan untuk membahas tindakan pencegahan dan tanggapan di masa depan," tandas pejabat itu.