Bagikan:

MALUKU - Penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Maluku telah melimpahkan berkas perkara tiga tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi anggaran di KPU Kabupaten Seram Bagian Barat kepada Pengadilan Negeri (PN) Ambon. Ketiganya bakal segera disidang.

"Ada empat berkas perkara untuk tiga tersangka, masing-masing berinisial MDL, HBR, serta MAB," kata Kasi Penuntutan Kejati Maluku, Ahmad Atamimi di Ambon, Maluku, Selasa 6 Desember.

Selain diduga terlibat kasus penyimpangan keuangan di KPU Seram Bagian Barat tahun anggaran 2014, ketiga tersangka juga diduga terlibat kasus dugaan korupsi pengelolaan dana hibah dari APBD Kabupaten Seram Bagian Barat kepada KPU setempat tahun anggaran 2016-2017.

Adapun ketiga tersangka adalah MDL selaku Sekretaris KPU Seram Bagian Barat merangkap PPK, MAB sebagai bendahara pengelola dana hibah tahun 2016-2017, dan HBR salaku bendahara Pemilu dan Pilpres 2014 di KPU Seram Bagian Barat.

Menurut Atamimi, untuk tersangka MDL masuk dua berkas terpisah karena saat itu menjabat sebagai Sekretaris KPU Kabupaten Seram Bagian Barat bertanggung jawab untuk kasus 2014 dan juga yang tahun 2016-2017 dengan nilai kerugian negara tahun 2014 sebesar Rp9,65 miliar.

Sedangkan kerugian keuangan negara untuk kasus dugaan korupsi tahun anggaran 2016-2017 sebesar Rp3,45 miliar sesuai penghitungan ahli dari Inspektorat.

Para pelaku dijerat pasal 2 ayat (1) juncto pasal 18 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) UU nomor 31 juncto pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP sebagai dakwaan primair. Sedangkan dakwaan subsidernya adalah pasal 3 juncto pasal (18) juncto pasal 9 UU Tindak Pidana Korupsi juncto pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Kasi Penkum dan Humas Kejati Maluku Wahyudi Kareba mengatakan setelah dilakukan pelimpahan berkas beserta para tersangka dan barang bukti ke Pengadilan Tipikor, kini tinggal menunggu pembentukan majelis hakim dan penentuan jadwal sidangnya.

"Para tersangka juga telah ditahan jaksa sejak Agustus 2022 di Rutan Kelas II Waiheru, Ambon," tandasnya.