YOGYAKARTA – Pemerintah akan memberikan bantuan perbaikan rumah untuk korban gempa Cianjaur, Jawa Barat.
Menurut catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), setidaknya ada 56 ribu lebih rumah rusak akibat gempa Cianjur.
"Rumah rusak 56.320 rumah, rumah terdiri dari rumah rusak berat 22.241, rumah rusak sedang 11.641, rumah rusak ringan 22.090 rumah tentu ini akan terus diverifikasi," kata Kepala BNPB Suharyanto saat Konferensi Pers pada Rabu, 23 November 2022.
Lantas, berapa dana kompensasi perbaikan rumah yang diberikan kepada korban gempa Cianjur?
Dana Kompensasi Perbaikan Rumah Korban Gempa Cianjur
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan, korban gempa Cianjur bakal mendapatkan dana kompensasi perbaikan rumah sebesar Rp50 juta yang merupakan stimulan BNPB.
Basuki menambahkan, dana tersebut diberikan untuk korban yang rumahnya rusak ringan hingga sedang.
"Jadi SOP-nya begitu, kalau rumahnya cuma retak-retak bisa diperbaiki sendiri itu diberikan stimulan yang merupakan tugasnya BNPB, tapi kalo yang runtuh seperti rumah warga, perkantoran, masjid, kantor Kodim, jembatan, itu merupakan tugasnya Kementerian PUPR untuk memperbaiki," kata Basuki, dikutip dari Antara, Kamis, 24 November 2022.
Rumah yang Rusak Berat Akan Dibangun Ulang dengan Teknologi Tahan Gempa
Sedangkan untuk korban gempa yang rumahya rusak berat atau runtuh, akan direlokasi dan dibangun tukang. Nantinya, rumah yang rusak berat akan dibangun ulang dengan standar tahan gempa.
"Kalau dibangun baru harus dengan standar tahan gempa dari Kementerian PUPR. Itu perintah presiden," kata Basuki.
Basuki menuturkan, dirinya sudah memberikan intruksi kepada Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR untuk melakukan verifikasi terhadap rumah-rumah korban gempa Cianjur. Rumah baru bagi korban gempa Cianjur akan dibangun dengan teknologi tahan gempa Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA).
Teknologi Risha adalah wujud sebuah rumah dengan desain modular, yakni konsep yang membagi sistem menjadi bagian-bagian kecil (modul) dengan ukuran yang efisien supaya dapat dirakit menjadi sejumlah besar produk yang berbeda-beda.
Desain rumah yang dibangun dengan teknologi Risha bisa diubah-ubah atau dikembangkan sesuai dengan keinginan atau kebutuhan dari penghuninya. Tak hanya itu, proses kontruksi dengan teknologi RISHA juga sangat cepat.
"Kita punya RISHA, makanya misal ada yang rumah-rumah tahan gempa seperti ini, kita akan pakai. Saya sudah minta Dirjen Perumahan, beliau sudah stok, sudah membuat dulu modul-modul rumahnya, jadi sekarang tinggal angkut, tergantung pada Pemda karena Pemda harus menyiapkan tanahnya, nanti kita lakukan land clearing dan kita bangun," tutur Basuki
Sebelumnya, Presiden Jokowi pada Selasa 22 November 2022 menyatakan bahwa pemerintah akan menanggung perbaikan rumah korban gempa Cianjur.
"Yang (rumah, red) rusak berat akan diberikan bantuan Rp50 juta, yang sedang Rp25 juta, dan yang ringan Rp10 juta," kata Jokowi, menyadur VOI.
BACA JUGA:
Rumah yang direhabilitasi itu nantinya harus dibangun dengan standar anti gempa. Sehingga, jika bencana ini kembali terjadi tak akan menimbulkan kerugian jiwa dan materi.
Apalagi, gempa yang terjadi di Cianjur ini bisa berulang dalam rentang waktu tertentu. Sehingga, pemerintah ingin mempersiapkan bangunan yang anti gempa bagi masyarakat.
"Paling penting adalah pembangunan rumah-rumah yang terkena gempa bumi ini diwajibkan untuk memakai standar-standar bangunan yang anti gempa oleh Menteri PUPR," tegas mantan Gubernur DKI Jakarta dan Wali Kota Solo itu.
"Karena tadi disampaikan, gempa ini adalah gempa 20 tahunan. Sehingga pembangunan rumanya kita arahkan rumah anti gempa," tutur Jokowi.
Demikian informasi bantuan perbaikan rumah korban gempa Cianjur. Simak terus VOI.id untuk mendapatkan berita terkini lainnya.