Bagikan:

CIANJUR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan sejumlah kendala yang dihadapi dalam pendistribusian logistik untuk korban bencana gempa Cianjur, Jawa Barat.

Hambatan dihadapi lantaran banyaknya titik terdampak bencana dan medan yang dilalui cukup berat. Jokowi mengingatkan kembali agar memanfaatkan helikopter yang ada untuk melakukan proses pendistribusian tersebut.

"Sulitnya mendistribusikan logistik, kemudian juga mengevaluasi karena titiknya banyak sekali. Kenapa hari Selasa pagi saya sampaikan gunakan helikopter kalau diperlukan karena titiknya terlalu banyak medianya juga naik turun gunung yang tidak mudah," kata Jokowi saat berkunjung ke Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Cianjur, Kamis 24 November.

Kendala yang dihadapi tersebut membuat proses pencarian 39 orang hilang di satu titik akibat gempa Cianjur juga ikut terdampak. Jokowi bilang proses pencarian terhadap para korban itu telah diinstruksikannya sejak pagi tadi.

"Moga-moga nanti semuanya bisa segera tertangani," ujarnya.

Gempa magnitudo 5,6 melanda Cianjur meluluhlantahkan banyak rumah dan infrastruktur umum. Selain itu, terdapat juga korban luka-luka yang dirawat di rumah sakit dan meninggal dunia.

Menurut laporan BNPB per Rabu 23 November sore, korban meninggal gempa Cianjur tercatat 271 orang, 2.043 luka-luka, dan 40 lainnya masih hilang.

Terdapat tiga rumah sakit di Cianjur yang melayani korban terdampak gempa Cianjur. Ketiganya RSUD Sayang Cianjur, RS Bhayangkara Cianjur, dan RSUD Cimacan.

Di RSUD Sayang Cianjur, Jokowi mengatakan sejumlah warga yang dirawat telah diperbolehkan pulang atau dirujuk ke sejumlah rumah sakit di luar Cianjur.

"Memang di awal ada 741 pasien sekarang tinggal 24 yang lain sudah sebagian dipulangkan sebagian dirujuk ke Bandung atau Jakarta bagi kasus-kasus berat. Ke Sukabumi itu yang kasus-kasus berat," ujar Jokowi.

Dalam catatan BNPB, disebutkan juga sebanyak 61.098 orang mengungsi akibat terdampak gempa Cianjur.