Warga Korban Gempa Cianjur Bukan Lagi Takut, Tapi Trauma Tiap Dengar Suara Reruntuhan
Sudirman, warga Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur yang selamat saat gempa magnitudo 5,6/FOTO: Diah Ayu-VOI

Bagikan:

CIANJUR - Sudirman (42) menjadi salah satu warga yang beruntung, masih bisa selamat dari guncangan gempa Cianjur. Dia mengalami luka ringan pada jari dan lengan kiri, serta bagian lehernya.

Namun, warga Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur ini mengaku belum bisa terbebas dari kekhawatiran akan bencana susulan yang terjadi.

Hujan yang masih turun hingga hari ini mengakibatkan tanah menjadi lunak. Sisa reruntuhan bangunan masih kerap roboh hingga menimbulkan suara "bruk!" yang cukup keras.

"Bukan takut lagi saya sekarang, trauma malah kalau masih mendengar suara reruntuhan," kata Sudirman saat mengutarakan kondisinya saat ini kepada VOI, Rabu, 23 November.

Saat gempa berkekuatan magnitudo 5,6 terjadi, Sudirman tengah menonton televisi. Sementara, istrinya sedang menidurkan anak berusia tiga tahun di gendongan gantung.

"Begitu gempa, istri saya langsung membawa anak keluar rumah. Saya juga langsung menyelamatkan diri. Kondisinya, rumah langsung roboh dan tangan saya terkelupas serpihan kaca saat mencoba keluar. Alhamdulillah, kami selamat," ujar Sudirman.

Tak bisa lagi tinggal di rumah yang telah rata dengan tanah, Sudirman bersama 9 KK yang tinggal di sekitar permukimannya mendirikan tenda pengungsian dengan material yang dibeli sendiri.

Untuk penerangan, mereka hanya mengandalkan obor lantaran listrik masih padam.

"Saya mengungsi di posko yang kita dirikan sendiri, beli terpal sendiri patungan bersama 9 KK, sekitar 40 orang. masing-masing keluarga Rp100 ribu," ujar Sudirman.

Ternyata, Sudirman dan warga satu desanya juga belum mendapat bantuan sama sekali dari pemerintah. Mereka hanya mendapat sumbangan mi instan dari donatur yang sempat menghampiri tempat tinggalnya.

Padahal, warga masih membutuhkan makanan pokok, pakaian, hingga popok untuk anak-anak.

Ketika ditanya soal peran Kepala Desa Sukamulya dalam memenuhi kebutuhan warga warganya, Sudirman hanya tersenyum kecut.

"Kepala desa kami, batang hidungnya saja belum pernah kelihatan sampai sekarang," tuturnya.