JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah akan menanggung perbaikan rumah korban gempa di Cianjur, Jawa Barat. Bantuan akan diberikan bagi mereka yang terdampak.
Hal ini disampaikan Presiden Jokowi saat meninjau langsung Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada hari ini, Selasa, 22 November. Dia datang ke wilayah tersebut dengan melewati jalur darat.
"Yang (rumah, red) rusak berat akan diberikan bantuan Rp50 juta, yang sedang Rp25 juta, dan yang ringan Rp10 juta," kata Jokowi kepada wartawan.
Rumah yang direhabilitasi itu nantinya harus dibangun dengan standar anti gempa. Sehingga, jika bencana ini kembali terjadi tak akan menimbulkan kerugian jiwa dan materi.
Apalagi, gempa yang terjadi di Cianjur ini bisa berulang dalam rentang waktu tertentu. Sehingga, pemerintah ingin mempersiapkan bangunan yang anti gempa bagi masyarakat.
"Paling penting adalah pembangunan rumah-rumah yang terkena gempa bumi ini diwajibkan untuk memakai standar-standar bangunan yang anti gempa oleh Menteri PUPR," tegas eks Gubernur DKI Jakarta itu.
"Karena tadi disampaikan, gempa ini adalah gempa 20 tahunan. Sehingga pembangunan rumanya kita arahkan rumah anti gempa," imbuh Jokowi.
Gempa bumi terjadi di Cianjur, Jawa Barat dengan kekuatan magnitudo 5,6 dengan kedalaman 10 kilometer pada pukul 13.21 WIB. Akibat peristiwa ini,
Berdasarkan Polri pada pukul 10.00 WIB pada hari ini, Selasa, 22 November jumlah korban tewas menjadi 117 orang. Para korban terdata dari tiga rumah sakit yang melayani korban terdampak gempa Cianjur.
"113 teridentifikasi, 4 dalam proses identifikasi, 1 belum teridentifikasi," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dalam keterangan tertulis, Selasa 22 November.
BACA JUGA:
Sedangkan korban luka-luka akibat gempa Cianjur kini berjumlah 370 orang. Rinciannya luka berat 34 orang dan 336 orang luka ringan.