Pemkab Cianjur Batalkan Bantuan Tunai Hunian Sementara Warga Korban Gempa
Juru Bicara Tim Penanganan Bencana Gempa Bumi Cianjur, Jawa Barat, Budhi Rahayu Toyib.(ANTARA/Ahmad Fikri). (Ahmad Fikri)

Bagikan:

CIANJUR - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, membatalkan bantuan tunai untuk hunian sementara bagi warga korban gempa Cianjur dengan total Rp14 miliar, termasuk uang tunggu pembangunan rumah Rp500 ribu per bulan.

Juru Bicara Tim Penanganan Bencana Gempa Bumi Cianjur Budhi Rahayu Toyib mengatakan sebelumnya rencana pemberian uang tunai untuk pembangunan huntara dan uang tunggu ditunda karena dinilai saling berbenturan antara kebijakan pusat dan daerah.

"Sudah dipastikan batal karena awalnya pemkab akan memberikan bantuan untuk pembangunan huntara sebesar Rp1 juta per kepala keluarga, namun pemerintah pusat juga akan memberikan uang tunggu pembangunan rumah sebesar Rp500 ribu per bulan per kepala keluarga," katanya dilansir ANTARA, Kamis, 2 Februari.

Karenanya rencana tersebut akan dialihkan untuk kebutuhan lain guna meringankan beban warga korban gempa, terlebih saat ini pembangunan rumah sudah mulai berjalan dan warga sudah mulai kembali ke rumahnya masing-masing terutama yang rusak ringan.

Selanjutnya sambung Budhi, dana tersebut akan dimasukkan ke dalam Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) dan dialokasikan dalam Belanja Tak Terduga (BTT) yang nantinya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar warga korban gempa saat memasuki bulan puasa dan Lebaran.

"Sesuai petunjuk Bupati Cianjur, dana tersebut akan dipakai untuk kebutuhan logistik warga menjelang puasa dan Lebaran. Saat ini dinas sebagai penghubung di masing-masing desa dan kecamatan terdampak, diminta untuk segera menyerahkan data kebutuhan warga," katanya.

Sedangkan terkait penyaluran bantuan perbaikan rumah bagi warga korban gempa, sudah sebagian besar menerima sehingga warga yang tinggal di posko pengungsian semakin berkurang dan diharapkan sebelum lebaran mereka sudah kembali ke rumahnya masing-masing.

"Pemerintah daerah akan berupaya semaksimal mungkin agar warga yang terdampak sudah mendapat bantuan perbaikan rumah sebelum lebaran nanti, sehingga kehidupan di wilayah terdampak dapat berjalan normal kembali," katanya.