Rumah Relokasi Penyintas Gempa Cianjur Tinggal Tunggu PUPR Pasang Listrik dan Air
Rumah relokasi untuk penyintas gempa Cianjur di Desa Munisari, Kecamatan Mande.(ANTARA/Ahmad Fikri).

Bagikan:

JABAR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur menyatakan rumah relokasi penyintas gempa di Desa Munisari, Kecamatan Mande, bisa segera ditempati.

Juru Bicara Bencana Gempa Cianjur, Budi Rahayu Toyib mengatakan, 151 unit rumah bisa segera ditempati korban gempa setelah Kementerian PUPR menuntaskan pemasangan listrik dan air bersih.

"Sejumlah kendala masih dicarikan solusinya seperti listrik belum selesai terpasang 100 persen, sarana air bersih belum tersedia karena sudah dicoba membuat sumur bor di tiga titik tapi belum berhasil mengeluarkan air," katanya di Cianjur, Jawa Barat, Senin 5 Juni, disitat Antara.

Budi bilang tanggung jawab rumah untuk penyintas gempa Cianjur itu juga belum diserahkan Kementerian PUPR ke Pemkab Cianjur.

Dia pun berharap sejumlah kekurangan rumah dapat segera terpenuhi agar seratusan lebih calon penghuni dapat meninggalkan tenda atau hunian darurat yang sudah mereka tempati sejak enam bulan terakhir.

Rencana Kementerian PUPR, lanjut Budi, akan menyerahkan kunci 151 rumah relokasi pada akhir Mei, namun belum dapat dilakukan karena sejumlah kendala tersebut, sehingga calon penerima yang merupakan warga Kecamatan Sarampad dan Kecamatan Cugenang terpaksa harus menunggu.

"Seratusan lebih warga yang sudah sepakat untuk direlokasi dari pusat gempa Cugenang itu, tidak mendapat bantuan dana stimulan, mereka masih tinggal di tenda dan hunian darurat, sudah pasti ingin segera menempati rumah barunya," kata Budi.

Pemda Cianjur juga berharap akhir bulan Juni seluruh sarana dan prasarana penunjang sudah terpasang, sehingga warga korban gempa yang sudah lama menunggu segera menempati rumah baru di Kecamatan Mande.

"Kita targetkan di akhir bulan Juni mereka sudah bisa menempati rumah relokasi. Kami akan terus berkomunikasi dengan pihak kementerian agar warga korban gempa tidak lagi tinggal di dalam tenda atau hunian darurat," tandasnya.