Jangan Khawatir Warga Cianjur! PUPR Pastikan Lahan Relokasi Tak Dijalur Sesar Episentrum Gempa, Air dan Listrik Aman
Petugas dari Kementerian PUPR sedang melakukan pengukuran lahan seluas 2,4 hektar di Kecamatan Cilaku, Cianjur, Jawa Barat

Bagikan:

CIANJUR - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan lahan relokasi di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, untuk korban gempa di sejumlah desa di Kecamatan Cugenang, berada di zona aman dan tidak berada di jalur sesar episentrum gempa.

Dirjen Perumahan Kementerian PUPR Irwan Suprijanto mengatakan, rencananya pembangunan rumah di lahan relokasi seluas 2,4 hektare tersebut akan dilakukan Kementerian PUPR yang sudah mempersiapkan penyedia jasa untuk melaksanakan pekerjaan.

“Untuk lahan relokasi sudah diverifikasi bersama BMKG terkait keberadaan-nya di zona aman dan tidak ada sesar episentrum gempa. Kondisi tanah, batuan dan sebagainya di lahan relokasi Desa Sirnagalih aman untuk dibangun perumahan," katanya di Cianjur, Antara, Jumat, 2 Desember. 

Terlebih, kata dia, Pemkab Cianjur sudah menyatakan kalau lahan relokasi masuk dalam zona perumahan bukan zona hijau yang dilarang untuk didirikan bangunan atau perumahan. Pihaknya juga sudah memastikan ketersediaan air, listrik, akses, dan kemungkinan membangun secara cepat.

“Bupati telah menerbitkan SK penetapan lokasi, ini menjadi dasar dari identifikasi perencanaan lokasi tersebut dapat menampung 200 unit rumah berikut fasilitas-nya. Kami telah mempersiapkan penyedia jasa untuk melaksanakan pembangunan cepat,” katanya.

Sesuai dengan Peraturan Kepala (Perka) LKPP Nomor 13 tahun 2018 terkait dengan penanganan bencana, pekerjaan pembangunan rumah sudah ditunjuk penyedia jasanya agar segera melaksanakan pekerjaan, tahapan pertama yang dilakukan sudah dimulai dari dua hari yang lalu dengan melakukan pengukuran.

Lalu, kata dia, dilanjutkan dengan land clearing yang diperkirakan tuntas pada Sabtu, 2 Desember. 

Sedangkan di lokasi sudah masuk komponen rumah tahan gempa pilihan dan yang dipilih adalah rumah instan sederhana sehat (RISHA). RISHA yang sudah masuk dan siap didirikan di lahan tersebut sebanyak 25 unit, demikian  Irwan Suprijanto.