Sepekan Cianjur Gempa Akibat Sesar Cugenang, Pemkab Pastikan Warga di Zona Merah Sudah Direlokasi
Warga di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, masih menempati hunian darurat karena menunggu di relokasi ke sejumlah kecamatan.(ANTARA/Ahmad Fikri). (Ahmad Fikri)

Bagikan:

JABAR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur memastikan zona merah Sesar Cugenang bebas dari bangunan. Aktivitas sesar itu membuat wilayah Cianjur sepekan terakhir kembali dilanda gempa dengan guncangan cukup kencang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Dindin Amaludin mengatakan mereka yang dahulu menempati zona merah Sesar Cugenang sebagian besar juga sudah sepakat untuk direlokasi ke perumahan baru di Kecamatan Mande dan Cipanas.

"Sehingga kami meminta warga korban gempa di zona merah tepatnya di Desa Sarampad, Desa Nagrak dan Desa Cijedil, sebagai pemilik tanah tidak mendirikan bangunan karena sebagian besar sudah mengisi rumah relokasi," katanya di Cianjur, Jawa Barat, Rabu 14 Juni, disitat Antara.

Pasalnya, ungkap Dindin, zona merah terlarang untuk ditempati dan didirikan bangunan sesuai dengan hasil kajian BMKG karena dapat mengancam keselamatan penghuninya, namun pemerintah tetap mengizinkan warga untuk menggarap lahan untuk pertanian.

Terlebih, lanjut dia, sejak satu pekan terakhir tiga kali gempa dirasakan warga cukup kencang yang terpusat di Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang dengan magnitudo 1.7, magnitudo 3.5 dan magnitudo 2.5 selama dua haru berturut-turut.

"Gempa yang terjadi tidak merusak namun sebagai antisipasi kami kembali meminta warga yang masih menunggu untuk di relokasi tidak membangun kembali rumah di zona merah Sesar Cugenang," katanya.

Hingga saat ini, tambah dia, pemerintah daerah masih menunggu penyerahan rumah relokasi di Kecamatan Mande sebanyak 151 unit dari Kementerian PUPR sebelum diserahkan pada calon penghuni warga korban gempa di Kecamatan Cugenang.

"Kami mendorong rumah relokasi untuk warga korban gempa di Desa Sarampad itu, dapat segera dihuni sebelum Hari Raya Kurban. Namun hingga saat ini, kami menunggu kabar dari pihak Kementerian PUPR," tandasnya.

Terkait