Bagikan:

KALBAR - Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji meminta setiap pemerintah daerah (pemda) mengalokasikan anggaran khusus untuk penanggulangan penyakit rabies.

"Untuk mengoptimalkan penanggulangan penyakit rabies di Provinsi Kalbar maka kiranya perlu dilakukan beberapa upaya antara lain menyediakan alokasi anggaran khusus untuk penanggulangan," katanya saat membuka rapat koordinasi penanggulangan penyakit rabies di Pontianak, Kalbar, Rabu 14 Juni, disitat Antara,

Ia menambahkan, selain penganggaran perlu meningkatkan koordinasi, sinergi, dan komitmen dari pemerintah kabupaten/kota dan antar instansi terkait dalam hal penanggulangan penyakit rabies di wilayah masing-masing.

"Perlu dilakukan evaluasi terhadap upaya-upaya penanggulangan rabies yang telah dilakukan selama ini terutama evaluasi tindak lanjut sehingga program penanggulangan rabies menjadi lebih efektif dan bermanfaat," tuturnya.

Tidak kalah penting, pihaknya terus melakukan sosialisasi atau komunikasi, edukasi dan informasi secara intensif melalui berbagai media dan dilaksanakan secara terprogram, terpadu dan kontinyu sehingga tercipta peran aktif masyarakat dalam upaya pencegahan, pengendalian dan pembebasan penyakit rabies.

"Saat ini Pemerintah Provinsi Kalbar terus gencar melakukan edukasi dan vaksinasi rabies ada hewan peliharaan," katanya.

Menurutnya masyarakat harus memperhatikan gejala hewan peliharaan yang terkena rabies seperti anjing itu agresif, galak, air liur berlebihan, takut dengan sinar matahari dan lainnya.

Apabila digigit segera dicuci dengan air bersih 15 menit, kemudian pastikan ambil sampel darah untuk uji laboratorium. Harus cepat ditangani.

"Saya berharap tidak ada binatang peliharaan seperti anjing berkeliaran di keramaian," kata Sutarmidji.

Terkait kasus penyakit rabies di Provinsi Kalbar hingga saat ini ada 1.775 warga telah menjadi korban gigitan dari hewan penular rabies dan 11 di antaranya meninggal dunia.

Untuk vaksinasi sendiri di Kalbar, sudah sebanyak 22.600 dosis vaksin rabies telah disalurkan di Kalbar sebagai upaya nyata pencegahan dan pengendalian virus rabies yang ditularkan melalui gigitan anjing, kucing dan lainnya.