Bagikan:

JAKARTA – Direktur Jenderal Perumahan Iwan Suprijanto mengatakan, Kementerian PUPR akan terus berupaya memastikan pembangunan RISHA berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Sebelumnya, Kementerian PUPR menargetkan pembangunan RISHA dapat mencapai 80 unit pada akhir 2022.

"Janji kami, pada tahun baru, masyarakat bisa menempati 80 unit RISHA. Alhamdulillah, saat ini 95 unit RISHA sudah kami selesaikan di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, yang nantinya akan dibangun 200 unit rumah tipe 36/75 di atas lahan seluas 2,5 hektare," ucap Iwan melalui keterangan tertulisnya, Rabu, 4 Januari.

"Di lokasi kedua di Desa Mulyasari, Kecamatan Mande, akan dibangun 151 unit (RISHA) di atas lahan seluas 1,9 hektare. Saat ini, sudah terbangun empat unit disana," lanjutnya.

Terkait 95 unit RISHA tersebut, kata Iwan, konstruksinya telah mencapai 100 persen dan dibangun lengkap dengan atap, lantai dan dinding.

Selanjutnya, ada 69 unit RISHA yang sedang dilakukan pemasangan dinding dan lantainya, serta 24 unit RISHA yang sudah terpasang rangka strukturnya.

Iwan juga berpesan kepada pelaksana konstruksi PT. Brantas Abipraya (Persero) untuk bekerja dengan tepat, cepat dan selalu mengutamakan mutu bangunan yang berkualitas.

"Saat ini, pembangunan tahap pertama kami sudah melebihi target. Kami optimistis sisa pembangunan di tahap kedua ini dapat selesai sesuai target pada minggu ketiga, di Januari 2023 ini," tuturnya.

Selain membangun rumah tahan gempa dengan metode RISHA yang memiliki dua kamar tidur, ruang keluarga, kamar mandi dan dapur, Kementerian PUPR juga akan melengkapi Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU), berupa sambungan listrik, saluran air bersih dan juga sanitasi, sehingga masyarakat dapat segera menghuni rumah tersebut dan tidak terlalu lama tinggal di pengungsian.

Dengan penyelesaian secara bertahap, Kementerian PUPR berharap seluruh pekerjaan dapat rampung sesuai dengan target yang diberikan oleh Menteri PUPR, yakni sebelum Hari Raya Idul Fitri 2023.

Pada kesempatan sama, Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin mengatakan,  pembangunan Hunian Tetap (huntap) berupa rumah tahan gempa yang dibangun menggunakan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) diperuntukkan bagi masyarakat terdampak gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat.

"Alhamdulillah, saat ini sudah ada 95 rumah yang selesai dari 200 rumah di kawasan relokasi yang berada di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur," katanya.

Ma'ruf menjelaskan, pemerintah telah menyiapkan kawasan relokasi di Kecamatan Cilaku seluas 2,5 hektare dan di Kecamatan Mande seluas 1,9 hektare bagi masyarakat yang rumahnya berada di patahan sesar aktif Cugenang.

Sementara bagi masyarakat yang rumahnya tidak berada di patahan sesar aktif Cugenang tidak perlu pindah ke kawasan relokasi.

Pasalnya, pemerintah akan tetap memberikan bantuan perbaikan rumah yang besarannya menyesuaikan tingkat kerusakan.

"Untuk penghunian warga di kawasan relokasi ini, akan dibuatkan Surat Keputusan (SK) oleh Bupati Cianjur. Diharapkan bisa secepatnya dilakukan," ujarnya.