Bagikan:

JAKARTA - Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan Hunian Tetap (Huntap) Tahap I Penanganan Pascabencana Gempa Bumi di Cianjur, Jawa Barat, yang terjadi pada akhir 2022 lalu.

Masyarakat terdampak akan segera menempati 200 unit Huntap Tahap I yang dibangun di atas lahan seluas 2,4 hektar di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, dengan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) tersebut.

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan, pihaknya melalui Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Jawa II berusaha secepat mungkin melaksanakan penanganan pascabencana melalui pembangunan Huntap.

"Pembangunan Huntap ini dibangun dengan RISHA selama tiga bulan mulai awal Desember 2022 dan dapat segera dihuni oleh masyarakat pada awal Maret 2023. Kami juga ingin masyarakat segera memanfaatkan bangunan ini bersama keluarganya dan memiliki semangat hidup baru," kata Iwan melalui siaran persnya, Jumat, 10 Maret.

Menurut Iwan, masyarakat terdampak bencana gempa bumi di Cianjur segera membutuhkan tempat tinggal yang layak. Terlebih, banyak rumah yang mengalami kerusakan dengan kategori rusak berat, terutama yang berada di zona merah sesar Cugenang.

"Kementerian PUPR langsung bergerak di lapangan dan berkoordinasi dengan pemerintah Kabupaten Cianjur untuk mendata sejumlah infrastruktur dan perumahan masyarakat yang mengalami kerusakan dan perlu penanganan. Setelah dilaksanakan pendataan, khususnya rumah masyarakat yang rusak dan berada di jalur sesar Cugenang, akan menjadi zona merah dan tidak boleh dibangun hunian kembali," ujarnya.

Adapun kawasan Relokasi Huntap Tahap I yang diberi nama Bumi Sirnagalih Damai tersebut, menggunakan struktur rumah tahan gempa RISHA, dinding bata ringan dan plester aci. Kemudian, rangka atap bangunan menggunakan baja ringan dan penutup atap galvalum.

Sedangkan, lantainya menggunakan keramik ukuran 60x60 dengan pintu dan jendela berbahan UPVC, serta plafon gypsum. Bangunan tersebut dilengkapi pula dengan jaringan listrik 900 watt dan jaringan air PDAM. Jalan lingkungan juga tersedia dan dicor beton, dilengkapi pula fasilitas balai warga, taman bermain dan penghijauan serta masjid.

Sementara, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pihaknya melaksanakan pembangunan Huntap Relokasi Tahap I sesuai dengan lahan yang disediakan Pemerintah Kabupaten Cianjur untuk merelokasi masyarakat terdampak yang tinggal di kawasan zona merah sesar Cugenang.

"Sesuai dengan lahan yang disediakan Pemerintah Kabupaten Cianjur, lokasinya di Cilaku sekitar 2,5 Ha dan Mande sekitar 30 Ha. Warga ini semula tinggal di zona sabuk merah dengan tingkat kerentanan tinggi terhadap gempa dan gerakan tanah/ longsor. Sangat berbahaya jika tetap tinggal di zona merah," katanya.