CIANJUR - Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat pembangunan 200 unit Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) untuk relokasi warga korban gempa Cianjur, Jawa Barat telah rampung 100 persen dan siap dihuni.
Kepala Balai Pelaksana Penyedia Perumahan (P2P) Jawa II, Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Kiagoos Egie Ismail mengatakan untuk hunian relokasi di Kecamatan Cilaku, sudah tuntas dibangun dan tinggal membangun fasilitas sosial dan fasilitas umum.
“Kompleks perumahan tahan gempa di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku tinggal menyelesaikan beberapa pembangunan fasilitas penunjang, seperti taman, beberapa akses jalan dan balai pertemuan warga," katanya dilansir ANTARA, Kamis, 9 Februari.
Fasilitas yang masuk tahap penyelesaian penyambungan pipa air bersih PDAM ke 20 rumah dipastikan tuntas dalam 2 hari ke depan, sedangkan untuk sambungan listrik sudah terpasang di seluruh rumah yang sudah dibangun.
Sedangkan untuk fasilitas ibadah, pihaknya merenovasi masjid yang sebelumnya sudah ada di lokasi Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Cianjur, sehingga dapat digunakan warga relokasi dalam menjalankan kegiatan keagamaan selain salat berjemaah.
BACA JUGA:
“Saya sudah berkomunikasi dengan Bupati Cianjur Herman Suherman untuk segera melakukan serah terima dalam pekan ini, karena semua unit rumah sudah terbangun dan dapat dihuni, dokumen sudah kami siapkan untuk serah terima," imbuh dia.
Pihaknya, kata Kiagoos, akan menyerahkan sepenuhnya kewenangan untuk pengurusan administrasi sertifikat dari 200 unit rumah tersebut ke Pemkab Cianjur, selanjutnya Bupati Cianjur akan memproses sertifikatnya.
"Untuk sertifikat nanti urusan Bupati Cianjur, kami hanya menyerahkan unit rumah," katanya.