Bagikan:

JAKARTA - Partai Golkar bersama PAN akan membahas tawaran yang diajukan PDI Perjuangan (PDIP) kepada PAN tentang pengusungan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) pada Pemilu 2024.

"Nanti kami akan bahas,” ujar Ketua Umum (Ketum) Golkar Airlangga Hartarto kepada wartawan usai bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kapasitasnya sebagai Menko Perekonomian di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin 5 Juni, disitat Antara.

Sebelumnya PAN ditawari PDI Perjuangan untuk ikut mengusung Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024. Tawaran itu diajukan saat PAN bertandang ke Kantor DPP PDI Perjuangan Jumat 2 Juni.

Airlangga menyampaikan sepengetahuannya Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas akan berkoordinasi dengan Partai Golkar terkait hal tersebut.

"Tentu ya kemarin Ketua Umumnya Pak Zulhas (Zulkifli Hasan) mengatakan akan berkoordinasi dengan Partai Golkar juga," tuturnya.

Adapun terkait pencapresan dari Partai Golkar, Airlangga menyampaikan sesuai mandat Rapat Kerja Nasional Partai Golkar, dirinya selaku Ketua Umum Golkar diberi keleluasaan oleh internal partai untuk memutuskan capres dan cawapres pada Pilpres 2024, termasuk soal koalisi.

Dia menekankan sesuai keputusan Munas, Rapim, dan Rakernas Golkar tidak akan ada pergeseran dirinya sebagai capres yang akan diusung Partai Golkar pada Pilpres 2024.

“Itu hasil keputusan Munas, Rapim, dan Rakernas, jadi tiak ada geser (perubahan) itu,” kata Airlangga menyoal pencapresan dirinya dari Golkar.

Airlangga menyebut wacana dirinya maju dalam pilpres bersama Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan masih terbuka.

Adapun pada hari ini, Senin 5 Juni, PAN dikabarkan akan melakukan pertemuan politik dengan Partai Gerindra. Airlangga menyikapi pertemuan sebagai hal yang biasa karena menurutnya Golkar sering bertemu dengan Gerindra.

"Tiap saat juga PAN sudah bertemu dengan Gerindra. Golkar juga setiap saat bertemu dengan Gerindra," kata Airlangga.

Dia menekankan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri atas Golkar, PAN, dan PPP tidak akan bubar. Dia mengatakan KIB justru terbuka bagi partai lain untuk bergabung.