CIANJUR - Bupati Cianjur, Jawa Barat, Herman Suherman menyebutkan, kerugian akibat gempa magnitudo 5.6 yang mengguncang Cianjur pada Senin, 21 November mencapai Rp4 triliun. Gempa mengakibatkan 58 ribu rumah rusak dan 600 orang meninggal dunia.
"Hitungan kasarnya sekitar Rp4 triliun karena yang rusak tidak hanya puluhan ribu rumah, termasuk ratusan sekolah, belasan perkantoran, jalan dan jembatan," kata Herman di Cianjur, Antara, Rabu, 14 Desember.
Pemerintah pusat memberikan perhatian lebih untuk korban gempa Cianjur, dengan memberikan bantuan Rp6 triliun untuk pemulihan setelah gempa termasuk untuk membangun rumah relokasi, perbaikan rumah yang rusak serta pemulihan ekonomi warga.
Herman merinci bantuan dari pemerintah pusat, setengahnya atau Rp3 triliun dipakai untuk bantuan bagi warga membangun kembali rumahnya, tercatat jumlah rusak sebanyak 58 ribu dengan rincian rusak berat 13.633, rusak sedang 16.059 dan rusak ringan sebanyak 26.586 unit.
"Kami mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat sampai pemulihan, sedangkan pemerintah daerah akan fokus dalam pemulihan ekonomi setelah tanggap darurat
Saat ini, tutur Herman, pihaknya juga merancang relokasi anggaran untuk warga lanjut usia wajib mendapatkan bantuan dari program keluarga harapan (PKH) Kementerian Sosial, sehingga kelangsungan hidup per bulan-nya dapat dijamin pemerintah.
Sedangkan untuk remaja usia produktif, pihaknya akan memberikan pelatihan dan modal usaha sesuai keahlian, sehingga ke depan mereka dapat membuka usaha sendiri atau menjadi pelaku UMKM dengan produk unggulan sesuai dengan target Pemkab Cianjur mencetak 10.000 UMKM.
BACA JUGA:
"Kami akan berikan pelatihan keahlian dan keterampilan, sehingga anak muda usia produktif dapat mengembangkan bakat dan keahliannya setelah menjalani pelatihan, serta akan kita bantu dalam segi permodalan agar perekonomian korban gempa kembali pulih," katanya.