Korban Patah Tulang Rusuk Akibat Diserang Gajah yang Tak Terpasang GPS di Way Kambas Lampung Meninggal
Ilustrasi gajah liar. (Unsplash-Will Shirley)

Bagikan:

LAMPUNG - Seorang warga bernama Zarkoni (44) yang terluka parah akibat diserang gajah liar Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Lampung tidak dapat diselamatkan.

Warga Desa Tambah Dadi, Kecamatan Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur itu, sempat dirawat di Rumah Sakit Ahmad Yani Kota Metro, Lampung. Namun, dinyatakan meninggal dunia pada Jumat 11 November siang.

"Korban meninggal dunia di rumah sakit pukul 11.20 WIB tadi," kata Kepala Seksi II Way Bungur, Balai TNWK, Nazarudin, saat dihubungi, Jumat 11 November.

Dia mengatakan jenazah korban sudah dibawa ke kediamannya untuk dimakamkan oleh keluarga.

Sebelumnya, Zarkoni mengalami luka patah tulang kaki kiri dan patah tulang rusuk sebelah kanan setelah diserang gajah liar dari hutan TNWK Lampung pada Kamis 10 November dini hari.

Peristiwa itu berawal pada Kamis 10 November pukul 19.30 WIB. Ketika itu Zarkoni bersama dua temannya, Sugiyanto (55) dan Saidi (45) pergi untuk menjaga ladang dari gangguan binatang liar.

Mereka kemudian menunggu dan beristirahat di gubuk yang berlokasi di perladangan jagung. Lokasi perladangan para petani tersebut berdekatan dengan hutan TNWK.

Zarkoni dan Saidi tidur di atas gubuk, sementara Sugiyanto di bawah untuk berjaga-jaga. Pada pukul 02.30 WIB, tiba-tiba satu ekor gajah liar sudah berada di dekat Sugiyanto yang disambut lari tunggang langgang.

Gajah liar tersebut lantas merobohkan gubuk yang sedang digunakan oleh Zarkoni dan Saidi untuk beristirahat. Zarkoni yang tidak sempat berlari diserang gajah tersebut.

Berdasarkan laporan Antara, korban dievakuasi setelah gajah liar itu pergi digiring masuk ke dalam hutan.

"Hanya ada seekor gajah. Serta gajah yang melukai korban ini tidak terpasang GPS, sehingga tidak termonitor oleh tim," ujar Nazarudin.