JAKARTA - Ukraina menginginkan sederet sistem persenjataan canggih untuk pertahanan udara dari Israel, guna menangkis rudal dan drone Rusia, saat Tel Aviv menawarkan sistem peringatan dini serangan massal.
Israel mengirim sinyal pelunakan kebijakan intervensi non-militer dalam perang, seiring dengan keinginan Ukraina yang meminta bantuan menghadapi serangan udara Rusia. Kemarin, Israel menawarkan pengembangan peringatan dini serangan udara untuk warga sipil.
Sementara itu, Duta Besar Ukraina Yevgen Kornichuk mengatakan kepada Reuters, seperti dikutip 20 Oktober, sistem yang ditawarkan "tidak relevan lagi", dan mengonfirmasi keaslian surat kedutaan, yang dibocorkan ke kantor berita Walla Israel, terkait permintaan pengadaan lima jenis senjata pertahanan udara.
Pada Hari Selasa, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba secara resmi meminta sistem pertahanan udara dari Kementerian Luar Negeri Israel. Sistem ini termasuk Iron Beam, Iron Dome, Barak-8, Patriot, David's Sling dan rudal anti-balistik Arrow, mengutip Haaretz.
Selain itu, Menteri Kuleba juga meminta agar Israel melatih pasukan Ukraina dalam menggunakan sistem persenjataan tersebut.
Sistem laser Iron Beam masih bertahun-tahun lagi untuk beroperasi, kata Israel. Sementara, Patriot adalah sistem buatan AS yang dikerahkan di Israel dan Barak-8 dikembangkan bersama oleh Israel dan India.
Kantor Menteri Pertahanan Israel mengatakan, Menteri Benny Gantz akan berbicara dengan Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov pada Hari Kamis.
Diketahui, untuk menangkal serangan oleh Iran atau sekutu regionalnya, Israel memiliki jaringan radar yang memicu sirene atau peringatan ponsel untuk memperingatkan warga agar berlindung ketika rudal diluncurkan.
BACA JUGA:
Teknologi peringatan dini serupa dapat ditawarkan ke Ukraina, kata juru bicara Kementerian Pertahanan Israel.
"Israel memiliki kebijakan untuk mendukung Ukraina melalui bantuan kemanusiaan dan pengiriman peralatan pertahanan yang menyelamatkan jiwa," tetapi tidak akan mengirimkan sistem senjata, "karena berbagai pertimbangan operasional," ujar Menteri Gantz saat menerima Duta Besar Uni Eropa.
Diketahui, meskipun telah mengutuk invasi Rusia, Israel telah membatasi bantuan Ukraina untuk bantuan kemanusiaan, dengan alasan keinginan untuk melanjutkan kerjas ama dengan Moskow terkait perang di Suriah, serta untuk memastikan kesejahteraan orang-orang Yahudi Rusia.