DPR Amerika Beri Dana Bantuan untuk Iron Dome dan David Sling Milik Israel
Tampilan Iron Dome yang digunakan Israel selama perang dengan Hamas (foto: dok. Rafael ADS)

Bagikan:

JAKARTA - Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat telah merincikan dana bantuan untuk sistem pertahanan Israel, termasuk dana pengelolaan untuk Iron Dome dan David Sling.

Rincian dana ini merupakan permintaan langsung dari Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Pemimpin negara itu telah berjanji memberikan dana ke Israel sebesar 14,3 miliar dolar AS (Rp227 triliun).

Dalam rincian dananya, Iron Dome dan David Sling akan mendapatkan dana sebesar 4,4 miliar (Rp69 triliun). Partai Republik juga menambahkan 1,2 miliar (Rp19 triliun) untuk pengembangan Iron Beam, pertahanan udara berbasis laser.

Iron Dome   merupakan sistem pertahanan udara milik Rafael Advanced Defense Systems yang digunakan untuk menghancurkan serangan roket, sementara David Sling adalah sistem rudal untuk menjatuhkan serangan roket.

Mengutip dari The national news, proposal pendanaan ini akan menggunakan pengimbangan biaya Undang-Undang Pengurangan Inflasi Biden. Hal ini diberlakukan untuk memisahkan bantuan Israel dengan bantuan Ukraina dan Taiwan.

Ketiganya tetap menjadi fokus Biden untuk saat ini. Menurutnya, ketiga negara ini memerlukan dana darurat yang lebih luas demi menjaga keamanan nasional.

Meski Biden sangat mendukung Israel dengan pemberian dana yang istimewa, pemerintah AS mulai menyadari urgensi dari keadaan Gaza. Pasalnya, Israel telah melakukan pengeboman tiga minggu berturut-turut.

Dampaknya, lebih dari 8.000 jiwa tewas dan saluran komunikasi sempat terputus beberapa hari yang lalu. Gedung Putih mulai bertindak karena perang antara Israel dan Hamas ini mulai berekor panjang dan tidak sesuai hukum perang.

Bahkan Amerika berupaya menekan Israel untuk memulihkan saluran komunikasi di Gaza. Beruntungnya, komunikasi di jalur tersebut kembali pulih sesuai harapan.

Amerika berencana mengirimkan 45 truk bantuan ke Gaza pada hari Minggu, jumlahnya akan ditambahkan seiring waktu berjalan. Negara ini juga berencana memberikan bantuan senilai 100 juta dolar (Rp1,5 triliun), lebih sedikit dari yang diberikan ke Israel.