JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Hari Senin mendesak pasukannya untuk mengambil lebih banyak tahanan, saat negara itu melakukan pertukaran tahanan wanita untuk pertama kalinya dengan Rusia.
Pernyataan Presiden Zelensky dibuat hanya beberapa jam setelah Ukraina dan Rusia melakukan salah satu pertukaran tahanan terbesar sejauh ini, sejak invasi Februari lalu. Total ada 218 tahanan dalam pertukaran kali ini, termasuk 108 wanita Ukraina.
"Saya berterima kasih kepada semua orang yang terlibat dalam keberhasilan ini, dan saya juga berterima kasih kepada semua orang yang mengisi kembali 'dana' pertukaran kami, yang memastikan penangkapan musuh," katanya dalam pidato malam, melansir Reuters 18 Oktober.
"Semakin banyak tahanan Rusia yang kita miliki, semakin cepat kita dapat membebaskan pahlawan kita. Setiap tentara Ukraina, setiap komandan garis depan harus mengingat ini," sambung Presiden Zelensky menegaskan.
Sementara itu, Andriy Yermak, kepala staf Kepresidenan Ukraina mengatakan, ada 12 warga sipil di antara para wanita yang dibebaskan.
Our people are returning home πΊπ¦ pic.twitter.com/RjCbUyXBfA
— Andriy Yermak (@AndriyYermak) October 17, 2022
"Itu adalah pertukaran wanita pertama yang sepenuhnya," tulisnya di aplikasi pesan Telegram, menambahkan 37 wanita di antara yang dibebaskan, ditangkap setelah pasukan Rusia mengambil alih pabrik baja raksasa Azovstal di kota pelabuhan Mariupol pada Mei.
Salah satu wanita, petugas medis Viktoria Obidina, mengatakan, sampai saat terakhir kelompok itu tidak tahu bahwa mereka akan ditukar. Obidina tengah bersama putrinya yang masih kecil ketika Mariupol jatuh, tetapi keduanya kemudian berpisah.
"Saya akan pergi menemui putri saya. Saya sangat ingin melihatnya," ungkapnya kepada wartawan.
Secara terpisah, Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengatakan beberapa wanita telah dipenjara sejak 2019, setelah ditahan oleh otoritas pro-Moskow di wilayah timur.
BACA JUGA:
Diketahui, wanita tertua dalam pertukaran kali tahanan kali ini berusia 62 tahun sedangkan yang termuda berusia 21 tahun, ungkap Markas Besar Koordinasi Perlakuan Tawanan Perang.
Terpisah, Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi pertukaran tersebut, dengan mengatakan 110 orang Rusia dibebaskan, termasuk 72 pelaut dari kapal komersial yang ditahan sejak Februari. Dikatakan semua yang kembali akan diterbangkan ke Moskow dan diberikan bantuan medis dan psikologis.