Rusia Hujani Ukraina dengan Drone Kamikaze, Presiden Zelensky: Musuh Dapat Menyerang Kota-kota, Tetapi Tidak Dapat Menghancurkan Kita
Dampak serangan drone Rusia di Ukraina 17 Oktober. (Wikimedia Commons/National Police of Ukraine)

Bagikan:

JAKARTA - Rusia menyerang kota-kota Ukraina dengan pesawat tak berawak pada Hari Senin, menewaskan sedikitnya tiga orang di sebuah gedung apartemen di pusat kota Kyiv selama jam sibuk pagi hari, menargetkan infrastruktur di seluruh negeri dalam gelombang besar kedua serangan udara dalam seminggu.

Tentara menembak ke udara mencoba menembak jatuh drone setelah ledakan mengguncang pusat Kyiv. Warga mengungsi untuk berlindung. Sebuah roket anti-pesawat terlihat melesat ke langit pagi, diikuti oleh ledakan dan nyala api oranye.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, serangan Rusia yang berlangsung sepanjang malam dan pagi, tidak akan mampu menghancurkan negara itu, optimis akan meraih kemenangan.

"Sepanjang malam dan sepanjang pagi musuh meneror penduduk sipil. Drone dan rudal Kamikaze menyerang seluruh Ukraina," kata Presiden Zelensky di aplikasi pesan Telegram, melansir Reuters 17 Oktober.

"Musuh dapat menyerang kota-kota kita, tetapi itu tidak akan mampu menghancurkan kita. Para penjajah hanya akan mendapatkan hukuman dan kutukan yang adil dari generasi mendatang. Dan kita akan mendapatkan kemenangan," tandasnya.

Seorang pejabat di Kantor Kepresidenan Ukraina mengatakan tiga orang tewas dalam serangan terhadap sebuah bangunan perumahan di Kyiv. Menteri Dalam Negeri Ukraina Denys Monastyrskyi mengatakan, korban jiwa juga ada di kota-kota lain, tetapi belum memberikan jumlahnya.

Asap hitam keluar dari jendela gedung apartemen Kyiv dan pekerja layanan darurat bekerja keras untuk memadamkan api.

"Saya tidak pernah begitu takut. Ini pembunuhan, itu hanya pembunuhan, tidak ada kata lain untuk itu," kata Vitalii Dushevskiy (29), kurir pengiriman makanan yang menyewa sebuah apartemen di gedung yang diledakkan.

Di dekatnya, Elena Mazur (52), sedang mencari ibunya, yang berhasil meneleponnya untuk mengatakan dia terkubur di bawah reruntuhan.

"Dia tidak mengangkat telepon," terang Mazur, berharap dia diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit.

Diketahui, Ukraina mengatakan serangan itu dilakukan oleh 'drone bunuh diri' atau 'drone Kamikaze' buatan Iran, yang terbang ke sasaran mereka dan meledak.