Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS DKI Jakarta, Abdul Aziz mengaku partainya pernah menawarkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk bergabung sebagai kader. Namun, kata Aziz, Anies menolak ajakan gabung PKS dan tetap menjadi politikus independen.

"Ya sudah (menawarkan), sih. Bagaimana menurut Pak Anies kalau gabung di PKS, begitu. Beliau menanggapinya, 'ya biarkanlah, Pak. Saya berjuang di jalur profesional'," kata Aziz saat dihubungi, Rabu, 5 Oktober.

Saat itu, Anies mengaku kepada Aziz bahwa dirinya tidak mau terikat dengan satu partai tertentu. Sebab, hal itu bisa melabelkan Anies akan stigma tertentu sesuai dengan label partai tersebut. PKS pun menerima jawaban Anies tersebut.

"Yang penting buat kami itu bukan Pak Anies ini kader PKS atau bukan, tapi bagaimana kita mau mencalonkan orang. Mau kader PKS, kader partai lain, atau profesional sekalipun, bagaimana dia bisa menyelamatkan bangsa ini, itu jauh lebih penting," jelas Aziz.

Bagi Aziz, jauh lebih baik ketika pejabat publik seperti gubernur dan presiden sekalipun harus menanggalkan atribut partai selama menjabat sebagai pemimpin.

"Dia harus berdiri sebagai orang yang netral dan mendukung semua partai politik untuk bisa maju mendukung negara ini untuk bisa maju, bukan mementingkan salah satu partai politik, karna kalo mementingkan salah satu partai politik, sangat bahaya di posisi pimpinan. Dia akan kehilangan netralitasnya," urainya.

Sebagai informasi, Partai NasDem menetapkan Anies Baswedan sebagai Capres 2024. Deklarasi itu disampaikan di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat pada Senin, 3 Oktober.

"Pilihan capres NasDem adalah yang terbaik daripada yang terbaik. Inilah akhirnya nasdem memberikan seorang sosok, Anies Baswedan," kata Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di hadapan Anies Baswedan.

Surya mengatakan Anies adalah sosok terbaik. Sehingga, tak ada alasan bagi Partai NasDem untuk tidak mencalonkannya. "Kenapa Anies Baswedan? Jawabannya, why not the best," tegasnya.

Menanggapi, Anies mengaku siap menjadi capres yang diusung Partai NasDem. Anies meyakini majunya dia sebagai capres menjadi ibadah baginya. Karenanya, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu akan terus berusaha.

"Bismillah kami terima, kami siap. Dengan memohon doa semua, insyaallah perjalanan panjang ini tidak menjadi perjalanan yang berat tapi jadi perjalanan yang ringan. Kita siapkan ikhtiar ini sebagai ibadah," tutur Anies.