JAKARTA - Sejarawan Jakarta, JJ Rizal meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menghentikan pembangunan revitalisasi Halte Bundaran HI dan Halte Tosari yang kini masih dalam tahap pengerjaan.
JJ Rizal menilai revitalisasi halte Transjakarta yang berada di dekat kawasan Bundaran Hotel Indonesia merusak pemandangan menuju Patung Selamat Datang.
"Pak Gubernur Anies Baswedan, mohon stop pembangunan halte Transjakarta Tosari-Bundaran HI yang merusak pandangan ke patung selamat datang dan Henk Ngantung Fontein warisan Presiden Soekarno, dengan Gubernur Henk Ngantung sebagai poros penanda perubahan ibu kota kolonial ke ibu kota nasional," tulis JJ Rizal dalam akun Twitter miliknya, Kamis, 29 September.
Di menyatakan, Patung Selamat Datang merupakan objek penting karena bukan hanya menjadi karya Presiden Soekarno dan maestro Edi Sunarso, dan Henk Ngantung, namun juga merupakan simbol bangsa, semangat bersahabat mlaksanakan ketertiban dunia berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Sementara, Hotel Indonesia bukan hanya simbol awal pariwisata modern Indonesia pasca kolonial, tapi juga arsitektur karya Abel Sorensen, arsitek di markas besar PBB di New York.
pak gubernur @aniesbaswedan mohon stop pembangunan halte @PT_Transjakarta tosari-bundaran hi yg merusak pandangan ke patung selamat datang en henk ngantung fontein warisan presiden sukarno dgn gubernur henk ngantung sbg poros penanda perubahan ibukota kolonial ke ibukota nasional pic.twitter.com/tSGkKSZYRn
— JJ Rizal (@JJRizal) September 29, 2022
BACA JUGA:
Meskipun dengan pembangunan halte megah membuat Jakarta dipandang kaya akan infrastruktur, namum JJ Riz menyebut hal ini mengakibatkan Jakarta miskin karakter.
Seharusnya, sebagai badan usaha milik pemerintah, lanjut JJ Rizal, PT Transjakarta harus menjaga warisan sejarah sebagai sumber inspirasi kota.
"Sekali lagi, mohon Pak Gubernur Anies Baswedan stop pembangunan halte Transjakarta yang arogan di kawasan cagar budaya penanda sejarah perubahan kota kolonial jadi kota nasional warisan Soekarno. Jangan biarkan halte-halte itu jadi noda di buku sejarah masa pemerintahan Bapak yang kaya prestasi," urai JJ Rizal.
"Semoga PT Transjakarta menemukan model arsitektural yang lebih pantas dan menguatkan vista sejarah yang berharga, kaya nilai, serta perlu dirayakan sebagai berkah dari pendiri bangsa," imbuhnya.